Lais : Dari cerita para peri, akhirnya kita tau penyebab berakhirnya dunia, tapi....
Zer : Soal cara menghindari kehancuran dunia, sama sekali belum terbayang ya.
Lazi : Siapa sangka penyebabnya itu karena pertengkaran para peri.... Apakah mereka tidak bisa berbaikan?
Club : Berbaikan, ya....
Club : Entahlah. Masalah mereka sepertinya lebih kompleks.
Wist : Akan sulit dengan kondisi begitu. Jika bisa, mereka mungkin akan langsung melakukannya.
Dolt : Para peri itu juga tidak menginginkan kehancuran dunia, ya.
Mana : Sekarang apa yang akan kita lakukan?
Wist : Itu....
Club : Untuk hari ini, mari istirahat.
Club : Semuanya pasti telah karena berbagai hal, kan?
Lais : ....
Wist : ...Kakak.... Kau tampak pucat, kau benar tidak apa-apa?
Lais : ...Ya, aku baik-baik saja. Aku hanya memikirkan sesuatu.
Zer : Mau jalan manapun, kita perlu bernafas sejenak. Tuan Lais, tubuh Anda juga pasti terbebani.
Dolt : Betul. Setelah beberapa saat, munkin kita akan terpikirkan ide yang bagus.
Lais : Maaf.... Kalau begitu, kita bicarakan lagi nanti. Hari ini kita sudahi dulu.
Lazi : Baiklah.
Zer : Tuan Lazi, jika Anda ingin kembali ke desa, saya akan minta penjaga untuk menyiapkan kereta....
Lazi : Benarkah? Terima kasih banyak!
Lazi : Kalau begitu.... Bolehkah Mana ikut denganku?
Mana : ...! Aku juga ingin ketemu Vail dan lainnya.
Dolt : Boleh saja. Sekarang asal usul Mana sudah jelas, tak masalah kan meski dia pergi dari sini.
Zer : Benar juga.
Mana : Terima kasih banyak!
Wist : Apa aku juga boleh ikut?
Lazi : Wist juga?
Wist : Ah, aku ingin memberi tau Chani dan lainnya tentang hari ini. Lalu.... Aku ingin menengok kebunnya.
Club : Kalau begitu, aku akan mengawasi Wist yang keluar rumah.
Wist : Kau ini....
Club : Haha, aku bercanda. Aku ingin ganti suasana.
Lais : Kalau begitu, siapkan kereta besar beserta kusirnya.
Dolt : Baiklah.
Lazi : Waa-! Sepertinya akan jadi perjalanan yang ramai ya, Mana. Chani dan Vail pasti akan senang!
Mana : Ya!
Club : ....
Club : Sekarang, bagaimana keluarnya?
***
Mana : Aku kembali...! Ah.... Aku merindukan aroma tanah ini.
Wist : Ya, kau benar. Tapi, apa tak apa datang ke sini dulu?
Mana : Waktu itu aku pergi sewaktu belum selesai menanamnya, jadi aku ingin tau kondisinya.... Disini tanamannya tidak langsung tumbuh seperti di Shin-yoo, sih.
Wist : Kau benar juga.
Mana : A, lihat. Disini! Aku yang mengurusnya, lho!
Wist : Kau mencangkulnya dengan baik, ya. Padahal ini pertama kali kau menanam sayuran kan?
Mana : Hehe, aku berjuang keras. Tapi sepertinya masih bisa lebih baik dari ini, ya.
Mana : Wist, ada saran?
Wist : Hm.... Tanah di sebelah sini sebaiknya dikurangi dikit.
Mana : E? Apa tak apa sedangkal itu?
Wist : Benih ini akan susah tumbuh kalau ditanam terlalu dalam. Lalu, jangan sampai terlalu berlebihan menyiramnya.
Wist : Meski ini greenhouse, suhunya tidak terlalu tinggi, karena itu nyiramnya dikit aja.
Mana : Baiklah!
Club : Fumu....
Wist : Club? Kau liatin apa?
Club : Ngga, aku cuma membatin, orang-orang yang menanam di lingkungan se-ekstrim ini benar-benar kuat, ya.
Club : ...Mungkin dunia ini juga begitu.
Mana : Apa maksudmu...?
Club : Meski dunia ini mendapat distorsi yang begitu besar, ia masih dapat mempertahankan bentuknya.
Club : Menurutku dunia ini masih bisa menahan sejumlah distorsi itu.
Club : Wist juga berpikir begitu kan?
Wist : ....
Wist : (...Kalau yang dikatakan Club benar, kalau dunia ini memang bisa menahan distorsinya, aku ingin memberikan obatnya kepada kakak....)
Wist : (Terlebih, aku paham betul setelah kembali. Pengetahuan dan bakatnya sebagai penerus, juga kepercayaan orang-orang di sekitarnya. Kakak adalah orang yang dibutuhkan oleh Nise.....)
Wist : (...Akan kuserahkan obat ini).
***
(Kriet....)
Lazi : Aku palang...!
Chani : Selamat datang, Lazi. Aku mendengarnya dari penjaga yang mengantarmu. Sepertinya ada banyak masalah, ya.
Vail : Syukurlah kau baik-baik saja.
Lazi : Aku juga minta maaf, sudah membuat kalian khawatir.
Vail : Ngomong-ngomong, dimana Mana dan Wist? Kudengar kalian pulang bareng.
Lazi : Mereka pergi ke greenhouse. Mereka ingin liat kondisi kebunnya dulu.
Lazi : Sepertinya mereka berdua tertarik buat berkebun!
Vail : Lebih dari kami?
Chani : Fufu. Vail juga gitu.
Lazi : Ahaha, memang iya! Apapun yang terjadi, tanaman tetap nomer satu, ya!
Vail : Yah, tanaman itu kan penting. Ya, apa boleh buat.
Lazi : Lalu, ada Club juga, lho!
Vail : Club itu, musisi yang kadang tampil di alun-alun itu? Kita kedatangan tamu yang hebat lagi, ya....
Chani : Kalau begitu, akan kusiapkan minuman hangat. Di luar dingin, kan?
Lazi : Ngga. Sedikit panas. Hari ini cuacanya cerah, bagus lho.
Vail : Akhir-akhir ini jadi hangat terus, ya.
Chani : Benar juga, ya. Pagi ini, saljunya juga meleleh.
Vail : Kalau begini terus dan saljunya mencair, kita mungkin tidak perlu membuat greenhouse lagi, ya.
Chani : Itu menyenangkan, ya. Habis nyingkirin salju sama gali tanah itu butuh kerja keras, sih.
Vail : Mungkinkah di berbagai tempat akan jadi ladang? Benar-benar seperti mimpi!
Chani : Misal benar jadi begitu, apa dunia ini akan jadi seperti dunia Mana, ya.
Lazi : ....
***
(Tok, tok)
Dolt : Aku masuk.
Lais : Ya, silahkan.
(Ceklek)
Lais : Kerja bagus patrolinya. Lalu, bagaimana situasinya?
Zer : Ada permintaan evakuasi dari distrik timur. Tampaknya ada longsoran salju, dan itu mengubur rumah penduduk.
Dolt : Dari desa di utara juga. Lelehan salju membuat danau meluap, dan desa itu kebanjiran. Kemungkinan penyebabnya....
Lais : Ya, perubahan cuaca akhir-akhir ini, kan.
Zer : Apakah ini juga efek dari pertengkaran para peri itu, ya....
Lais : Ada kemungkinan. Pertama-tama, kita tentukan skala prioritas berdasarkan dampaknya, dan tambah patrolinya. Tergantung kondisinya, mungkin kita juga harus bersiap untuk memindahkan desa....
Leis : ...gh!?
Dolt : Lais! Kau baik-baik saja?
Lais : ...gh, haa.... Bukan masalah. Aku baik-baik saja....
Zer : Tapi....
Lais : Kalian sudah boleh pergi. Sisanya kuserahkan pada kalian.
Zer : ...Baik.
Dolt : Segera panggil kalau ada sesuatu, ya. Aku tidak mau kejadian kemarin terulang lagi.
Lais : Aku tau.
(Ceklek)
Lais : ...Haa, haa....
Lais : Aku masih belum boleh tumbang....
(Tok, tok)
Lais : Siapa?
(Ceklek)
Lais : Wist?
Wist : Kak Lais, ini....
(Sret...)
Lais : ...Apa ini?
Wist : ...Obat.
Wist : Mungkin ini satu-satunya obat yang bisa menyembuhkan kakak.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(20 Agustus 2023)
***
Komentar
Posting Komentar