(Ceklek)
Mana : Pagi, Wist.
Wist : Hm? Ah, pagi....
Mana : Kau ngga papa...? Kayaknya kamu agak pucat deh....
Wist : Ya, setelah memikirkan macam-macam, aku jadi ngga bisa tidur....
Wist : Mana bisa tidur?
Mana : Ya. Dah lama aku ngga mimpi seperti saat masih di Shin-yoo.
Wist : Begitu, ya. Maaf mengurungmu di tempat ini.
Mana : Ngga, ngga usah pikirin.
Wist : Hei, Mana. Waktu kita masih di dunia masing-masing.... Kau ingat kita sempat papasan bentar?
Mana : Ya. Dikit, sih.... Eh, Wist ternyata ingat juga.
Wist : Sudah kuduga, itu saat kita bertukar dunia, ya. Rasanya, hebat....
Mana : Ya, benar-benar.
Mana : Ngomong-ngomong, Vail dan yang lain sering cerita soal Wist, lho.
Mana : Aku penasaran kau orang seperti apa, karena mereka memanggilmu "Boku-chan".
Mana : Kupikir kau masih anak-anak, namun waktu ketemu, aku kaget karena sangat beda dari bayanganku.
Wist : "Bo-boku-chan...?"
Mana : Ya. Vail dan yang lain memanggilmu gitu.
Wist : Boku-chan itu....
Mana : Eh? Jangan-jangan aku mengatakan hal yang ngga perlu...?
Wist : A, ngga. ...Haha, mereka memanggilku gitu, ya.
Mana : Hei, menurut Wits, Shin-yoo itu gimana?
Wist : Hm.... Berbeda dengan Nise, tempat itu hangat dan bebas.
Wist : 'Kalau disini, pasti tidak akan ada orang yang mati membeku ataupun kelaparan', batinku.
Mana : Tapi, bukankah membosankan?
Wist : Bosan? Aku ngga pernah berpikir begitu.
Wist : Aku sempat jadi perawat bunga sebentar, dan itu menyenangkan.
Mana : E, Wist?
Wist : Asatsuki dan Chisha yang minta. Mereka ingin aku menggantikan Mana jadi perawat bunga agar Mana ngga kehilangan tempat waktu kembali.
Mana : Begitu, ya.... Apa Asatsuki dan Chisha sehat?
Wist : Ya. Keduanya dehat. Tapi, mereka sangat mengkhawatirkanmu.
Wist : Waktu aku mau kembali kemari pun, mereka titip pesan untukmu, "Cepatlah pulang".
Mana : Begitu, ya.... Aku ingin bertemu mereka....
Wist : Kalau Mana? Gimana dunia ini menurutmu?
Mana : Kadang aku masih ngga terbiasa dinginnya, tapi melihat semua yang bekerja keras dan hidup di tanah yang keras ini benar-benar hebat.
Mana : Menanam satu tanaman saja sulitnya minta ampun, tapi aku merasa kerja kerasnya terbayarkan....
Mana : Aku sempat berpikir, dunia ini cocok untukku.
Mana : Lazi, Vail, dan Chani mengajariku banyak hal, tapi aku memakai catatan Wist sebagai referensi waktu menanam, lho!
Wist : Itu cuma catatan berkebun biasa, mungkin bagimu masih kurang, kan.
Mana : Ngga juga. Kupikir tanaman itu tinggal disebar bijinya lalu bakal tumbuh sendiri....
Mana : Disitu tertulis bagaimana cara membedakan variasinya, lalu apa yang harus diperhatikan baik-baik waktu menanamnya, aku belajar banyak hal dari situ!
Wist : Gitu, ya. Syukurlah kalau itu berguna.
Mana : Ya. Aku pun masih ingin lanjut merawatnya, dan aku jadi suka berkebun.
Mana : Tapi.... Kalau di sini terus, aku hanya akan menimbulkan distorsi, jadi aku harus segera kembali, kan....
Wist : Misal tidak terjadi distorsi, apa kau mau tinggal?
Mana : ....Ya.
Mana : ....
Mana : A, ngga.... Sepertinya bukan.
Wist : Bukan...?
Mana : Di dunia asalku, aku sempat berpikir aku tak perlu melakukan apapun, jadi kalaupun perawat bunganya itu orang lain, ngga akan ada bedanya, tapi....
Mana : Sekarang rasanya aku bisa melakukan hal lain.
Wist : ....
Mana : Terlebih, tanah di sini itu bukan milikku, tapi milik Vail dan teman-temannya.
Mana : Aku ingin coba menanam bunga dari awal di Shin-yoo.
Mana : Lalu, aku ingin menumbuhkan bunga yang hanya aku yang bisa menumbuhkannya!
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(20 Agustus 2023)
***
Komentar
Posting Komentar