Lazi : Apakah Mana baik-baik saja, ya....
Vail : Sepertinya dia tidak akan diperlakukan dengan buruk... tapi aku tetap khawatir.
Chani : Benar. Terlebih Mana pasti cemas karena ia belum mengenal daerah sini.
Lazi : Sendirian di tempat asing itu sungguh bikin kesepian, ya.
Lazi : Aku sendiri butuh waktu sampai terbiasa waktu tiba di desa ini....
Chani : Kalau diingat lagi, awalnya Lazi sempat kesulitan karena belum lancar membaca, ya.
Vail : Kau juga pernah bilang, jenis sayuran dan rasa masakannya berbeda dari yang kau kenal, ya.
Chani : Kau mirip Mana pada sisi itu.
Lazi : A.... Ya. ...Karena itu, aku tak bisa membiarkan Mana begitu saja....
Vail : Lazi juga tiba-tiba datang ke tempat ini, ya.
Lazi : Uh, ya.... Aku berterima kasih karena waktu itu aku diterima tanpa banyak tanya.
Chani : Karena waktu itu kau terlihat begitu kesusahan, sih.
Vail : Benar. Tapi, syukurlah berkat itu, kita bisa jadi teman akrab.
Chani : Benar.
Chani : Tapi.... Sebenarnya Lazi datang dari mana...?
Vail : Chani...?
Lazi : E? Hm, aku pernah cerita, kan ya.... Desaku terkena tanah longsor....
Chani : Kau yakin?
Lazi : Ke-kenapa kau tiba-tiba....
Chani : Sebenarnya sejak dulu aku penasaran dengan cerita desa yang terkena longsor itu....
Chani : Cerita tentang salju yang longsor itu memang sudah sering, tapi aku jarang dengar mengenai tanah longsoh....
Chani : Kalau ada kasus yang langka seperti itu, harusnya akan ramai dibicarakan, tapi aku sama sekali tak dengar rumor tentang itu.
Lazi : ...!
Chani : Terlebih.... Mungkin cuma kebetulan.
Chani : Tapi seperti yang kau katakan sebelumnya, kau dan Mana punya terlalu banyak kemiripan.
Chani : Hei. Lazi, kau tau sesuatu tentang kasus Mana kan?
Lazi : Itu....
Chani : Kau tidak mau mengatakannya?
Lazi : Bukan, bukan begitu....
Lazi : Bukan berarti aku yakin....
Lazi : Kurasa.... Aku tau rahasia Mana.... Mungkin aku juga tidak tau.
Vail : Apa maksudmu?
Lazi : Ada kemungkinan.... Mana itu sama sepertiku.
Lazi : Tapi, aku tak bisa memastikannya tanpa bertanya langsung padanya.
Lazi : Karena itu, untuk saat ini aku hanya bisa menyimpannya sendiri. Tapi....
Lazi : ...ugh.
Chani : Tak perlu khawatir. Meski kau merahasiakannya, itu tak mengubah fakta bahwa kita berteman.
Vail : Itu benar. Terlebih, Mana juga sekarang merupakan sosok penting bagi kita.
Lazi : ...Terima kasih.
Lazi : Itu.... Mungkin ini sulit dipercaya. Sebenarnya aku datang dari dunia lain.
Chani : Dunia lain...?
Vail : ...Apa maksudmu?
Lazi : Negara tempatku berasal, di sana sangat panas.
Lazi : Suhunya sangat tinggi sampai-sampai kau tetap akan berkeringat meski hanya memakai sehelai baju, salju pun tak pernah turun di sana.
Vail : Apa negara seperti itu benar-benar ada...?
Lazi : Ada. Lalu, negeri itu dikelilingi laut dan pepohonan, sungguh tempat yang indah.
Lazi : A, kalian tau laut kan? Itu seperti danau yang saaangat lebar, sampai seperti tak terlihat ujungnya. Kurang lebih begitu.
Lazi : Semua orang suka berenang disitu.
Vail : Berenang...? Jangan-jangan, orang-orang masuk ke dalam air?
Lazi : Ya. Airnya cukup hangat, tidak membeku seperti di sini.
Lazi : Lalu.... Di negaraku itu ada cara untuk pergi ke tempat lain....
Lazi : Di sana ada pintu ajaib yang bisa membuat kita bepergian dari satu tempat ke tempat lain dalam beberapa menit.
Chani : Itu, seperti dongeng....
Vail : Benar. Otakku tidak bisa membayangkannya, tapi sebenarnya bagaimana cara kerja pintu ajaib itu?
Lazi : Aku juga tidak paham cara kerjanya, itu seperti sudah ada sejak zaman dulu.
Lazi : Biasanya saat membuka pintu, kita akan sampai ke tempat yang sangat indah, bunga bermekaran dimana-mana, tapi....
Lazi : Waktu itu berbeda....
Lazu : Saat memasuki pintu itu, aku sampai di tempat yang luar biasa dinginnya, rasanya aku hampir mati membeku....
Lazi : Biasanya aku bisa langsung kembali, tapi waktu itu aku tidak bisa kembali.
Chani : Berarti, waktu memasuki pintu itu, kau tiba di Nise?
Lazi : Ya. Tapi aku tidak tau kenapa.
Lazi : Untungnya, aku bisa pinjam pakaian dari desa terdekat....
Lazi : Tapi, aku diasingkan.... Aku diperbolehkan tinggal beberapa hari, tapi selanjutnya aku pergi dari sana.
Vail : Rupanya begitu.
Lazi : Yah, di tempat tinggalku dulu sepertinya aku dianggap orang aneh. Logat dan tingkahku cukup berbeda, sih.
Lazi : Aku cuma sebentar di desa itu, lalu aku melihat orang yang berkunjung menggunakan kereta luncur. Lalu aku kepikiran, kalau kerja seperti itu, aku mungkin bisa berpindah-pindah tanpa dicurigai.
Chani : Memang benar. Pekerjaan itu membuat orang bisa berkeliling bebas meskipun tidak dikenal.
Lazi : Selanjutnya, seperti yang kuceritakan tadi. Aku menyelidiki negara ini sambil berpindah-pindah.
Chani & Vail : ....
Lazi : Maaf. Memang cerita ini sulit dipercaya, ya.
Chani : Memang benar, kalau dulu kau langsung cerita begitu, kami pikir ceritamu omong kosong.
Vail : Ya. Tapi sekarang, jika itu memang benar-benar terjadi, mungkin hal itu memang ada hubungannya dengan yang dialami Mana.
Chani : Reaksi Mana saat melihat salju.... Jika dia datang dari negara yang lebih panas, dengan budaya dan aktivitas yang berbeda, wajar dia terlihat linglung....
Vail : Begitu, ya.... Alasan kenapa di negara Mana bisa tumbuh umbi yang manis itu karena perbedaan iklim rupanya? Rasanya semuanya jadi semakin terhubung...!
Lazi : Kalian berdua, percaya padaku...?
Vail : Tentu saja!
Chani : Ya. Kami belum sepenuhnya paham, tapi kami percaya ceritamu.
Chani : Habisnya, kita kan teman.
Lazi : ...u.
Chani : Lazi juga mengalami banyak kesusahan dan hal yang menyakitkan karena tiba-tiba sampai di negara yang asing, kan.
Chani : Terima kasih sudah percaya dan menceritakannya pada kami.
Vail : Itu benar! Kau tak lagi sendirian. Ceritakan lebih banyak tentang negaramu!
Lazi : ...u. Terima kasih....
Lazi : Terima kasih.... Chani, Vail.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(16 Agustus 2023)
Komentar
Posting Komentar