Wist : (Kalau ngga salah, harusnya lewat sini....)
Wist : Ketemu. ...Semoga sensei ada di rumah.
(Ceklek)
Anse : A!?
Wist : Kau...!
Anse : ...cih!
(Tap, tap, tap...)
Wist : A, oi...!?
Wist : Apa-apaan dia?
(Ceklek)
Ishi : Oh, rupanya kamu. Ada apa gerangan?
Wist : A... selamat siang, Ishi-sensei.
Wist : Maaf datang tiba-tiba. Saya ingin berkonsultasi dengan sensei.... Apa boleh?
Ishi : Aku tidak keberatan, kok. Mari masuk.
***
Wist : Yang barusan keluar itu....
Ishi : Ah, maksudmu Anse?
Wist : Anda mengenalnya?
Ishi : Bisa dibilang begitu. Kenalanku banyak, sih.
Ishi : Daripada itu, apa yang ingin kau konsultasikan?
Wist : Ah, iya. Katanya sensei meneliti obat penyakit sawan, kan ya?
Ishi : Itu benar.
Wist : Itu.... Maaf tiba-tiba, apakah saya boleh minta obatnya?
Ishi : Obatnya? Kenapa? Kau tidak sakit kan?
Wist : ...Kenalanku sepertinya kena penyakit sawan.
Wist : Dia sudah menderita sejak lama. Mungkin, kalau begini terus bisa-bisa nyawanya....
Wist : Karena itu.... Saya ingin mencobanya selagi ada kesempatan.
Ishi : Hm.... Kalau dia memang kena sawan, sebaiknya dia cepat diobati.
Ishi : Tapi, aku tidak bisa memberikan obatnya kalau penyakitnya belum pasti. Itu bahaya.
Wist : E....
Ishi : Meski gejalanya sama, ada kemungkinan itu penyakit lain.
Ishi : Obat dan racun itu seperti dua sisi koin. Kalau tidak diperiksa dengan hati-hati, nyawa seseorang bisa terancam.
Wist : ...Benar juga.
Ishi : Apa kau tidak bisa membawa pasiennya kemari?
Wist : Seandainya bisa, sudah saya ajak. Tapi mustahil. Orang itu ada di negara asalku....
Ishi : Begitu rupanya. Sepertinya akan sulit untuk bertemu orang dari tempat asalmu, ya.
Ishi : Tapi, karena kau mau minta obatnya, itu berarti kau sudah menemukan cara untuk pulang, ya?
Wist : E, ya.... Begitulah.
Ishi : Syukurlah kalau begitu.
Ishi : Kalau berkenan, maukah kau memberi tahu caranya? Dengan begitu, mungkin aku bisa memeriksa pasien itu secara langsung.
Wist : Tidak, bukan berarti saya sudah menemukan caranya....
Wist : ...Terlebih, bukannya saya sendiri ingin pulang....
Ishi : Kau tidak ingin pulang?
Wist : A, bukan. Itu....
Ishi : ....
Ishi : Baiklah. Aku akan memberi obatnya.
Wist : E..., benarkah!?
Ishi : Dengan syarat, kalau gejalanya tidak hilang setelah mengonsumsi sesuai takaran yang kuberikan, hentikan pemberian obatnya dan periksa keadaannya. Mengerti?
Wist : Baik, saya akan melaksanakannya. Terima kasih banyak.
Wist : Itu, bagaimana dengan biayanya...?
Ishi : Biaya?
Wist : Sebenarnya, saya tidak membawa banyak....
Wist : Maaf, tapi maukah anda menunggu untuk sisanya? Saya akan membantu anda untuk membayarnya.
Ishi : Ah, kau tak perlu mengkhawatirkan itu.
Ishi : Aku tahu Wist masih bingung dan repot karena baru datang kemari, aku tidak mau membuatmu lebih kesulitan lagi karena itu.
Wist : Te-terima kasih banyak...!
Ishi : Bukan berarti aku akan kelaparan hanya karena memberi sedikit obat, kok.
Ishi : Nah, ambillah. Bawa ini. Pulanglah dan serahkan ini pada pasien itu.
Wist : Baik.
Wist : ....
Ishi : Ho, masih ada yang ingin kau tanyakan?
Wist : Itu.... Maukah anda memberi tahu, tanaman obat apa yang anda pakai untuk meracik obat ini?
Ishi : Kalau itu tidak bisa. Seperti yang kukatakan tadi, obat dan racun itu seperti dua sisi koin. Bahaya kalau aku memberi resepnya pada amatir.
Wist : ...Benar juga, ya. Maaf karena meminta hal yang berlebihan.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(16 Agustus 2023)
Komentar
Posting Komentar