Mana : Aku dan Club datang dari masa depan?
Mana : Tunggu, kau bercanda kan?
Club : Menurutmu?
Mana : Habisnya, itu sangat tidak masuk akal....
Club : Begitu, kah? Yah, kalau kau tak percaya, mau bagaimana lagi.
Mana : Tunggu! Bukannya aku tidak percaya, hanya saja... aku kebingungan....
Mana : Tempat ini lebih dingin dari tempat asalku, cara hidup dan pola pikir penduduknya juga sangat berbeda.
Mana : ...Karena itu, aku bisa paham kalau ini adalah dunia yang lain. Sepertinya begitu.
Mana : Seperti yang dikatakan Club, dunia tempatku berasal adalah masa depan.... Artinya dunia ini ada di masa lalu, bukan?
Club : Ya, tidak salah lagi.
Mana : Padahal aku cuma pergi sebentar untuk meletakkan bunga di altar.... Tapi tiba-tiba aku melompati waktu.... Hal seperti itu tidak mungkin terjadi.
Club : Hm...? Tiba-tiba?
Mana : Ya. Begitu sadar, aku sudah ada di dunia ini.
Club : ...Hm. Aneh, ya.
Club : Itu artinya, sejak awal kau tidak punya alasan untuk pergi kemari?
Mana : He? Tidak satupun.
Mana : (Waktu itu aku memang berpikir ingin kabur dari kuil, namun bukan berarti aku berniat untuk datang ke sini.)
Mana : Kalau Club?
Club : Aku datang ke dunia ini atas keinginanku sendiri.
Mana : Apa maksudnya?
Club : ....
Mana Club...?
Club : ...Ah, maaf. Hanya berpikir sebentar.
Club : Bisa kau ceritakan lebih detail saat kau baru saja tiba di sini?
Club : Dengan begitu, mungkin ada yang bisa kubantu.
Mana : ...Baiklah. Kalau tidak salah, waktu itu....
***
Anse : Hei, kau. Bisa bantu aku sebentar?
Mana : Um.... Siapa, ya? Aku harus segera mempersembahkan bunga di altar....
Anse : Kau si perawat bunga kan? Letakkan cermin ini di altar setelah kau meletakkan bunganya.
Mana : Cermin?
Anse : Ini perintah dari pendeta, tapi aku punya urusan lain yang lebih penting. Tolong, ya.
Mana : ...Baiklah.
Anse : Makasih! Kalau gitu, kuserahkan padamu!
(Tap... tap... tap....)
Mana : A! Hei, Tunggu...!
Mana : ...Dia langsung pergi. Dasar, apa boleh buat.
Mana : Bunga persiknya di sebelah atas.... Nah..., A!
(Craang...!)
Mana : Aa!? Gi-gimana ini...? Ini alat yang sangat dijaga oleh pendeta...!
Mana : (Sudah pasti aku akan dimarahi.)
Mana : (Padahal belum lama ini aku dimarahi karena salah meletakkan bunga. Kalau ketahuan merusak alat yang penting, mungkin kali ini pendeta akan benar-benar murka....)
(Tap, tap, tap...)
Mana : ...!!
Mana : (Gawat! Ada yang datang!?)
Mana : (Aku harus kabur...!)
Mana : Maaf...!
(Tap... tap... tap....)
***
Mana : Lalu saat kabur, tiba-tiba pandanganku jadi putih.... Dan aku berada di tengah-tengah salju....
Club : Begitu rupanya....
Club : Kau masih membawa cermin itu?
Mana : E? A....
Mana : Saat Lazi meminjami baju, dia juga mengembalikan barang-barang yang kubawa, tapi sepertinya cermin itu tidak ada....
Mana : Mungkin jatuh di suatu tempat....
Club : Begitu, ya. Padahal kalau ada itu, mungkin bisa jadi petunjuk. Yah, mau gimana lagi.
***
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(15 Agustus 2023)
Komentar
Posting Komentar