Neraca yang Bergetar
—Beberapa
hari setelah upacara peringatan. Master dan para kijushi mendapat tugas
untuk membersihkan ruang laboratorium IPA.
Charleville:
Wa! George, lantainya jadi basah! Pelnya harus diperas lebih kuat lagi….
George:
…He? A—! Maaf, maaf!
Charleville:
Duh… kau kenapa, sih? Jangan-jangan kau kepikiran soal film yang diputar saat
pelajaran tadi?
George:
That’s right…. Aku terus kepikiran. Akhirnya begitu pahit dan
menggantung begitu….
Enfield:
Benar…. Ada begitu banyak penjahat yang muncul, hanya melihatnya saja rasanya
batinku menjerit.
Lorenz:
Hadeh…. Kalian tidak paham, ya. Nilai dari film itu terlihat saat di akhir, di
antara manusia yang sedikit itu mendapat harapan di tengah dunia yang penuh
keputusasaan itu—
Belga:
Ngga paham~. Bukankah lebih bagus kalo semua orang jahatnya diserang?
Belga:
Percuma aja bicara ini-itu. Byahaha!
Master:
(A. Itu terlalu….) (B. Tiba-tiba menyerang begitu….)
Jitte:
…Itu benar.
Jitte:
Ada kejahatan yang tak termaafkan…. Jika semua orang jahat dibasmi, mungkin
dunia akan jadi damai….
Master
terkejut mendengar bisikan Jitte. Itu bukanlah kalimat yang biasanya keluar
dari mulutnya.
Master:
(A. Jitte…?) (B: Ada yang salah?)
Jitte:
….
Enfield:
Pak Jitte…?
Jitte:
…E, aa, maaf…! Ada sesuatu yang kupikirkan. Padahal kita sedang bersih-bersih,
ya. Um… timbangan ini ditaruh di rak sebelah sana, kan?
Jitte:
…. …maaf. Percuma saja berbohong, ya.
Jitte:
Bukan, bukan berarti aku berbohong, lebih tepatnya mengalihkan topik….
Bagaimanapun juga, aku tidak bisa menyembunyikan apapun dari Master, ya.
Hahaha….
Jitte:
…. …Maukah kau mendengarkan ceritaku sebentar saja?
Master:
(A. …Baiklah.) (B. Tentu saja.)
Master
dan Jitte berpindah tempat, kemudian mengobrol berdua.
***
Jitte:
…Aku menyukai cerita yang membahas sifat asli manusia.
Jitte:
Tidak ada orang yang jahat sejak awal, ada alasan mengapa seseorang berbuat
jahat. Mereka tergerak karena moral dan keadaan yang memaksa, kemudian di akhir
mereka berubah, saling mengerti dan tertawa…. Cerita yang seperti itu.
Jitte:
Pasti, itulah dunia ideal bagiku. Tentu saja, aku tidak bisa memaksakan ide itu
pada orang lain.
Jitte:
Tapi, setidaknya walau hanya aku…. Aku ingin menjadi sosok yang bisa memaafkan
dan membuat orang menjadi lebih baik seperti itu.
Jitte:
…Tapi, kenyataannya tidak semanis itu. Aku pernah membaca buku mengenai suatu
kasus yang begitu mengerikan. Ada juga manusia yang melukai orang lain demi
kesenangannya sendiri….
Jitte:
Kalaupun bukan begitu, menyelamatkan orang di dekatmu, lalu masalah
terselesaikan, kemudian hidup bahagia selamanya…. Hidup ini tidak sesederhana
cerita-cerita seperti itu.
Jitte:
Sehubungan dengan itu, aku….
Master
memandang lekat Jitte yang tengah merangkai kalimatnya.
Jitte:
…Aku tidak tahu apakah itu hanya mimpi atau ilusi, tapi aku pernah cerita bahwa
kami mengalami sesuatu yang ajaib, bukan? Aku belum sempat menceritakan
detailnya, sebenarnya….
(—Jitte
menceritakan peristiwa ajaib yang terjadi sebelum mereka bersih-bersih)
Master:
(A. Time slip!?) (B. Jerman Barat tahun 1962….)
Jitte:
Ya, itu pengalaman yang ajaib. Kami bertemu dengan orang bernama Hemerit,
pemilik Herme sebelumnya.
Jitte:
Dia ditembak oleh musuhnya tepat di hadapanku, lalu aku langsung
menyelamatkannya. …Aku bersyukur dia baik-baik saja.
Jitte:
Namun, tepat setelah itu, tepat di hadapanku…. Hemerit…. Dia menembak mati
prajurit musuh yang terluka dan seorang tentara muda yang hendak kuselamatkan.
Jitte:
Aku tahu. Tindakan Hemerit di tengah perang mati-matian itu tidaklah salah.
Lawannya bukan penduduk sipil. Mereka adalah tentara yang hendak membunuh
Hemerit.
Jitte:
Membunuh atau dibunuh…. Itulah situasinya. Tapi…. Meski begitu, aku…. Aku tidak
percaya tentara yang belum dewasa itu tertembak di hadapanku.
Jitte:
…Kemudian, aku…. Aku bukan menyelamatkannya untuk membunuh orang lain. Sesaat,
aku menyesal telah menyelamatkan Hemerit….
Jitte:
Aku paham betul pemikiranku salah. Akulah yang seenaknya menyelamatkannya, dan
bukan berarti aku bisa seenaknya mengatur tindakan orang yang kuselamatkan.
Jitte:
“Karena aku penyelamatmu, lakukan seperti yang kuperintahkan!”, aku tidak bisa
memaksanya begitu.
Jitte:
Namun saat itu, rasanya seolah darahku ditarik keluar dari dalam jantungku. Aku
tak bisa melupakannya…. Adegan itu, tidak seharusnya ada di “Cerita
Kemanusiaan” yang kuinginkan.
Jitte:
…Itu adalah neraka.
Jitte:
Orang yang kutolong suatu saat mungkin akan membunuh orang lain…! Bagaimana
jika rencana Hemerit berhasil? Orang yang kutolong mungkin akan semakin banyak
membunuh orang.
Jitte:
…Aku tidak memahami hal sesimpel itu.
Jitte:
Bisa bertemu lagi dengan Hemerit, mungkin adalah hal yang berharga bagi Herme.
Jitte:
Tapi, apa artinya aku berada di situ…?
Jitte:
Bagaimana jika memang ternyata ada alasan mengapa aku ada disana? Seperti bunyi
bel itu, jika aku harus menghadapi hal yang sama….
Jitte:
Jalan mana yang harus kuambil…?
Master:
(A. Jitte….) (B. Itu….)
Jitte:
…Sebenarnya apa… kebaikan dan keadilan yang kujunjung sampai saat ini….
Jitte:
Tapi, meski aku berdiam diri di tengah neraka itu, di medan perang akan ada
makin banyak orang yang mati di depanku….
Jitte:
Haa… maaf. Aku terlalu banyak bicara, ya…. Maukah kau merahasiakannya dari yang
lain?
Jitte:
Aku juga berjanji…. Aku tak akan membiarkan kecemasan seperti ini terus menggangguku.
Jitte:
…Di dunia ini tidak hanya ada orang baik. Ada juga neraka kejam yang tidak
ingin dilihat siapapun….
Jitte:
Kedepannya, meski aku sekali lagi bertemu dengan situasi itu…. Aku tak akan
hanya diam dan ragu, aku pasti akan memilih.
Jitte:
Aku harus berhenti bersikap plin-plan. …Demi melindungi sesuatu yang berharga
bagiku.
Jitte
mengulurkan jarinya pada salah satu papan timbangan yang diselimuti debu.
Timbangan itu pun berderit dan bergerak miring.
Kiss Your Past (Jitte)
Senjyushi
Rhodoknights Card Story
Indonesian Translation
Diterjemahkan
oleh: Nisrina AF
(21 Juli 2023)
Setelah sekian lama ngga update, aku mutusin buat terjemahin card story lama dari game Senjuushi. Kenapa pakai card lawas? Karena aku lom dapat kartu baru lagi huweee (curhat dikit). Semoga kalian suka dengan terjemahanku ^^
Mata nee~

Komentar
Posting Komentar