Laurent : Pada malam, lima hari yang lalu, diadakan festival peri.
Laurent : Itu adalah festival kecil dimana beberapa pendeta mempersembahkan doa saat kekuatan peri menguat. Tapi....
Ryobu : Saat para pendeta tengah berdoa.... Terjadi keanehan.
Wist : Keanehan...?
Ryobu : Sulit untuk menjelaskannya, tapi berdasarkan kesaksian para pendeta yang berada di tempat itu, mereka merasakan hawa keberadaaan yang sangat agung. Lalu, mereka langsung paham, bahwa itu adalah kekuatan peri.
Laurent : Setelah itu, festival tetap berlangsung seperti biasa. Namun setelah berakhir, kami baru tahu bahwa bocah perawat bunga itu tiba-tiba hilang.
Wist : Itu, Mana....
Ryobu : Kami memastikan bahwa dia baru saja mengantarkan bunga yang dibutuhkan untuk festival tepat sebelum festivalnya mulai. Tapi, tidak ada satu pun orang yang tahu keberadaannya setelah itu.
Wist : Lalu, aku muncul di tempat ini....
Laurent : Benar. Kau sampai di dunia ini tepat pada malam hari yang sama. Sangat sulit untuk menganggapnya kebetulan belaka.
Laurent : Menurutku ini ada hubungannya dengan pengaruh kekuatan peri.
Wist : (Peri penculik yang diceritakan Ishi-sensei....)
Wist : Tapi, bukankah peri hanya dongeng....
Laurent : Ada kalanya sebuah dongeng menjadi kenyataan.
Laurent : "Pada malam saat kekuatan peri menguat, pintu yang terhubung dengan dunia yang sangat jauh akan terbuka".
Laurent : Itu legenda sejak dulu.
Wist : Legenda itu, sebenarnya nyata?
Laurent : Di kuil ini, ada gerbang yang disebut gerbang peri.
Wist : E....!?
Laurent : Lebih tepatnya, "mungkin" ada. Karena belum pernah ada orang yang melihatnya.
Ryobu : Ada banyak pintu lain sebelum mencapai gerbang peri.
Ryobu : Untuk membuka pintu itu, diperlukan kunci dari pendeta di kuil ini, pendeta lain di sekitar distrik, serta para bangsawan.
Laurent : Sepengetahuanku, kunci itu tidak pernah dipakau sejak berdirinya negara ini.
Wist : Kunci....
Laurent : Ho, apa kau terpikirkan sesuatu?
Wist : Di negaraku juga ada dongeng serupa. Di suatu tempat di istana, ada pintu yang terhubung dengan dunia lain....
Wist : Pintunya juga tersegel dengan cara yang sama, lalu aku membawa salah satu kuncinya.
Laurent : Kau punya kuncinya...? Kenapa bisa?
Wist : Itu.... Karena aku adalah putra dari kepala kota pusat akademi. Hanya saja, aku mengira bahwa kunci itu hanya barang warisan biasa....
Laurent : Begitu rupanya. Kepala akademi itu.... Kurang lebih sama dengan raja di negara ini, ya.
Wist : Hm, ya.... Kurang lebih sama, tugasnya menyatukan orang-orang di negaranya.
Laurent : Wist.... Aku benar-benar minta maaf atas ketidaksopananku.
Wist : E, kenapa tiba-tiba!?
Laurent : Itu, jika kepala akademi itu posisinya sama dengan raja, itu artinya kau sama seperti pangeran. Jika berlarut, bisa saja ini akan menjadi masalah antar negara....
Laurent : Yah, itu gawat. Benar-benar gawat! Ryobu, gimana ini?
Ryobu : Agar tidak menjadi masalah, perlukah saya memanggil penghipnotis untuk merekayasa ingatannya?
Laurent : Ah, ide yang bagus! Kita buat dia mengingat kalau dia dapat sambutan yang baik.
Wist : O-oi, tolong jangan bercanda.
Laurent : Ahaha, maaf. Kalau bicara terlalu serius begini, rasanya jadi ingin bercanda.
Laurent : Kita kesampingkan itu.... Karena kekuatan peri yang tidak terkendali itu, kau dan Mana jadi berpindah dimensi. Untuk saat ini, itulah penjelasan paling masuk akal....
Wist : Kekuatan peri yang tak terkendali....
Laurent : Benar. Sebenarnya, beberapa hari sejak festival berakhir, ada laporan bahwa suhu di sekitar sini sedikit meningkat.
Laurent : Yah, meski yang menyadari itu hanya kami para pendeta dan beberapa ilmuwan, sih.
Ryobu : Jika benar itu adalah dampak dari festival peri, maka tanggung jawabnya menjadi milik kuil. Kami harus menyelesaikan masalah ini.
Laurent : Tentu saja, mengenai perawat bunga itu juga.
Laurent : Jika saja saat festival peri berikutnya terjadi hal yang sama, lalu kalian berdua kembali ke dunia masing-masing dan hidup bahagia selamanya.... Kalau benar begitu akan bagus.
Wist : Apakah benar akan semulus itu....
Laurent : Entahlah. Kita cuma bisa berharap.
Wist : Begitu, ya.... Lalu, kalau teori kalian benar, kapan festival peri selanjutnya diadakan?
Laurent : Em.... Sekitar 20 hari lagi.
Wist : Artinya, kita hanya bisa menunggu, ya.
Laurent : Itu benar. Ah, iya.... Aku punya satu permintaan.
Laurent : Penduduk negara ini tidak tau tentang cerita gerbang peri. Karena itu, aku ingin kau merahasiakannya.
Wist : Kalau begitu, bukankah lebih baik kalian mengurungku saja? Tidak ada jaminan kalau aku tidak akan menceritakannya kepada siapapun, lho.
Laurent : Awalnya kami berniat begitu. Karena itu, tadi aku memintamu untuk menyampaikan salam perpisahan pada dua temanmu itu.
Laurent : Tapi, kau begitu bijak. Kau juga punya posisi sebagai orang yang membimbing para penduduk. Karena itu, aku percaya kau bisa membuat keputusan yang bijak.
Wist : Ha....
Laurent : Yah, aku senang bisa mengobrol denganmu. ....Hm?
Kaido : Hei, tenanglah!
Chisha : Sampai kapan kami harus menunggu?!
Asatsuki : Wist, kau baik-baik saja!?
Laurent : Kaido. Kami sudah selesai, kau bisa biarkan mereka masuk.
Kaido : Ba-baik...!
(Ceklek)
Chisha : Kau tak apa!?
Asatsuki : Wist! Kau tidak disuruh melakukan hal aneh, kan?
Wist : Aku baik-baik saja.
Asatsuki : Aku khawatir karena tiba-tiba disuruh mengucapkan salam perpisahan....
Laurent : Maaf membuat kalian khawatir. Pembicaraan itu sudah selesai, jadi tenang saja.
Asatsuki : Benarkah?!
Laurent : Ya. Setelah memastikan kebenarannya, kami putuskan dia tidak bersalah.
Laurent : Setelah itu.... Kami cuma mengobrol biasa sebentar, kan?
Wist : Itu benar.
Asatsuki : Ngobrolin apa?
Wist : Yah, itu.... Em, yah....
Laurent : ....
Wist : Itu.... Sebenarnya tadi aku diberi jajanan. Karena enak, aku bertanya itu beli dimana....
Wist : Benar, kan?
Laurent : ....Ya! Begitulah. Itu toko favoritku. Di toko sekitar sini tidak ada, sih.
Asatsuki : Jajanan yang langka...!? Enaknya....
Chisha : Ha.... Setelah tenang rasanya aku jadi lapar....
Laurent : Yosh, Kaido. Tolong ambilkan teh dan camilan di ruang sebelah untuk mereka.
Kaido : E? A.... Haa, baiklah.
Asatsuki : Apa boleh!?
Chisha : Hore!
Kaido : Oi. Jangan senang dulu. Bukan berarti kalian sudah dimaafkan soal pemalsuan surat perkenalan itu lho, ya.
Kaido : Nanti tulislah surat permohonan maaf. Bersiaplah.
Chisha : Geh!?
Asatsuki : Baik....
(Ceklek)
Ryobu : Apa tidak apa? Anda tidak memberi tahu kalau malam itu ada pria aneh bernama Anse di kuil.
Laurent : Tidak perlu.
Laurent : Aku masih ingin menyelidiki Anse. Yah, setelah bicara langsung dengannya, kurasa dia tidak begitu berbahaya seperti yang kita duga.
Ryobu : Baiklah.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(3 Juni 2023)

Komentar
Posting Komentar