LINK RING WIND Part I (19) - Gerbang Peri (IDOLiSH7 Event Story)

 


Laurent : Pada malam, lima hari yang lalu, diadakan festival peri.

Laurent : Itu adalah festival kecil dimana beberapa pendeta mempersembahkan doa saat kekuatan peri menguat. Tapi....

Ryobu : Saat para pendeta tengah berdoa.... Terjadi keanehan.

Wist : Keanehan...?

Ryobu : Sulit untuk menjelaskannya, tapi berdasarkan kesaksian para pendeta yang berada di tempat itu, mereka merasakan hawa keberadaaan yang sangat agung. Lalu, mereka langsung paham, bahwa itu adalah kekuatan peri.

Laurent : Setelah itu, festival tetap berlangsung seperti biasa. Namun setelah berakhir, kami baru tahu bahwa bocah perawat bunga itu tiba-tiba hilang.

Wist : Itu, Mana....

Ryobu : Kami memastikan bahwa dia baru saja mengantarkan bunga yang dibutuhkan untuk festival tepat sebelum festivalnya mulai. Tapi, tidak ada satu pun orang yang tahu keberadaannya setelah itu.

Wist : Lalu, aku muncul di tempat ini....

Laurent : Benar. Kau sampai di dunia ini tepat pada malam hari yang sama. Sangat sulit untuk menganggapnya kebetulan belaka.

Laurent : Menurutku ini ada hubungannya dengan pengaruh kekuatan peri.

Wist : (Peri penculik yang diceritakan Ishi-sensei....)

Wist : Tapi, bukankah peri hanya dongeng....

Laurent : Ada kalanya sebuah dongeng menjadi kenyataan.

Laurent : "Pada malam saat kekuatan peri menguat, pintu yang terhubung dengan dunia yang sangat jauh akan terbuka".

Laurent : Itu legenda sejak dulu.

Wist : Legenda itu, sebenarnya nyata?

Laurent : Di kuil ini, ada gerbang yang disebut gerbang peri.

Wist : E....!?

Laurent : Lebih tepatnya, "mungkin" ada. Karena belum pernah ada orang yang melihatnya.

Ryobu : Ada banyak pintu lain sebelum mencapai gerbang peri.

Ryobu : Untuk membuka pintu itu, diperlukan kunci dari pendeta di kuil ini, pendeta lain di sekitar distrik, serta para bangsawan.

Laurent : Sepengetahuanku, kunci itu tidak pernah dipakau sejak berdirinya negara ini.

Wist : Kunci....

Laurent : Ho, apa kau terpikirkan sesuatu?

Wist : Di negaraku juga ada dongeng serupa. Di suatu tempat di istana, ada pintu yang terhubung dengan dunia lain....

Wist : Pintunya juga tersegel dengan cara yang sama, lalu aku membawa salah satu kuncinya.

Laurent : Kau punya kuncinya...? Kenapa bisa?

Wist : Itu.... Karena aku adalah putra dari kepala kota pusat akademi. Hanya saja, aku mengira bahwa kunci itu hanya barang warisan biasa....

Laurent : Begitu rupanya. Kepala akademi itu.... Kurang lebih sama dengan raja di negara ini, ya.

Wist : Hm, ya.... Kurang lebih sama, tugasnya menyatukan orang-orang di negaranya.

Laurent : Wist.... Aku benar-benar minta maaf atas ketidaksopananku.

Wist : E, kenapa tiba-tiba!?

Laurent : Itu, jika kepala akademi itu posisinya sama dengan raja, itu artinya kau sama seperti pangeran. Jika berlarut, bisa saja ini akan menjadi masalah antar negara....

Laurent : Yah, itu gawat. Benar-benar gawat! Ryobu, gimana ini?

Ryobu : Agar tidak menjadi masalah, perlukah saya memanggil penghipnotis untuk merekayasa ingatannya?

Laurent : Ah, ide yang bagus! Kita buat dia mengingat kalau dia dapat sambutan yang baik.

Wist : O-oi, tolong jangan bercanda.

Laurent : Ahaha, maaf. Kalau bicara terlalu serius begini, rasanya jadi ingin bercanda.

Laurent : Kita kesampingkan itu.... Karena kekuatan peri yang tidak terkendali itu, kau dan Mana jadi berpindah dimensi. Untuk saat ini, itulah penjelasan paling masuk akal....

Wist : Kekuatan peri yang tak terkendali....

Laurent : Benar. Sebenarnya, beberapa hari sejak festival berakhir, ada laporan bahwa suhu di sekitar sini sedikit meningkat.

Laurent : Yah, meski yang menyadari itu hanya kami para pendeta dan beberapa ilmuwan, sih.

Ryobu : Jika benar itu adalah dampak dari festival peri, maka tanggung jawabnya menjadi milik kuil. Kami harus menyelesaikan masalah ini.

Laurent : Tentu saja, mengenai perawat bunga itu juga.

Laurent : Jika saja saat festival peri berikutnya terjadi hal yang sama, lalu kalian berdua kembali ke dunia masing-masing dan hidup bahagia selamanya.... Kalau benar begitu akan bagus.

Wist : Apakah benar akan semulus itu....

Laurent : Entahlah. Kita cuma bisa berharap.

Wist : Begitu, ya.... Lalu, kalau teori kalian benar, kapan festival peri selanjutnya diadakan?

Laurent : Em.... Sekitar 20 hari lagi.

Wist : Artinya, kita hanya bisa menunggu, ya.

Laurent : Itu benar. Ah, iya.... Aku punya satu permintaan.

Laurent : Penduduk negara ini tidak tau tentang cerita gerbang peri. Karena itu, aku ingin kau merahasiakannya.

Wist : Kalau begitu, bukankah lebih baik kalian mengurungku saja? Tidak ada jaminan kalau aku tidak akan menceritakannya kepada siapapun, lho.

Laurent : Awalnya kami berniat begitu. Karena itu, tadi aku memintamu untuk menyampaikan salam perpisahan pada dua temanmu itu.

Laurent : Tapi, kau begitu bijak. Kau juga punya posisi sebagai orang yang membimbing para penduduk. Karena itu, aku percaya kau bisa membuat keputusan yang bijak.

Wist : Ha....

Laurent : Yah, aku senang bisa mengobrol denganmu. ....Hm?

Kaido : Hei, tenanglah!

Chisha : Sampai kapan kami harus menunggu?!

Asatsuki : Wist, kau baik-baik saja!?

Laurent : Kaido. Kami sudah selesai, kau bisa biarkan mereka masuk.

Kaido : Ba-baik...!

(Ceklek)

Chisha : Kau tak apa!?

Asatsuki : Wist! Kau tidak disuruh melakukan hal aneh, kan?

Wist : Aku baik-baik saja.

Asatsuki : Aku khawatir karena tiba-tiba disuruh mengucapkan salam perpisahan....

Laurent : Maaf membuat kalian khawatir. Pembicaraan itu sudah selesai, jadi tenang saja.

Asatsuki : Benarkah?!

Laurent : Ya. Setelah memastikan kebenarannya, kami putuskan dia tidak bersalah.

Laurent : Setelah itu.... Kami cuma mengobrol biasa sebentar, kan?

Wist : Itu benar.

Asatsuki : Ngobrolin apa?

Wist : Yah, itu.... Em, yah....

Laurent : ....

Wist : Itu.... Sebenarnya tadi aku diberi jajanan. Karena enak, aku bertanya itu beli dimana....

Wist : Benar, kan?

Laurent : ....Ya! Begitulah. Itu toko favoritku. Di toko sekitar sini tidak ada, sih.

Asatsuki : Jajanan yang langka...!? Enaknya....

Chisha : Ha.... Setelah tenang rasanya aku jadi lapar....

Laurent : Yosh, Kaido. Tolong ambilkan teh dan camilan di ruang sebelah untuk mereka.

Kaido : E? A.... Haa, baiklah.

Asatsuki : Apa boleh!?

Chisha : Hore!

Kaido : Oi. Jangan senang dulu. Bukan berarti kalian sudah dimaafkan soal pemalsuan surat perkenalan itu lho, ya.

Kaido : Nanti tulislah surat permohonan maaf. Bersiaplah.

Chisha : Geh!?

Asatsuki : Baik....

(Ceklek)

Ryobu : Apa tidak apa? Anda tidak memberi tahu kalau malam itu ada pria aneh bernama Anse di kuil.

Laurent : Tidak perlu.

Laurent : Aku masih ingin menyelidiki Anse. Yah, setelah bicara langsung dengannya, kurasa dia tidak begitu berbahaya seperti yang kita duga.

Ryobu : Baiklah.

***

(Bersambung)


IDOLiSH7: LINK RING WIND

Diterjemahkan oleh: Nisrina AF

(3 Juni 2023)

Komentar