Asatsuki : Bisa saja kita tiba-tiba dipenjara, ya.
Chisha : Entahlah. Ngga dibawa kesana pun, bisa jadi ada ruang pengakuan dosa.
Asatsuki : E.... Aku ngga mau...
Wist : ...Asatsuki, Chisha. Maaf melibatkan kalian.
Asatsuki : Ngga, justru kami yang bikin kamu terlibat.... Maaf....
Ryobu : Kita sudah sampai.
(Tok tok)
(Ceklek)
Ryobu : Permisi.
Asatsuki : Eh? Ruangan biasa.
Kaido : Tuan Laurent. Kami sudah membawa mereka.
Laurent : Terima kasih, Kaido.
Laurent : Halo. Kita bertemu lagi, ya.
Asatsuki : A, Fuji-san!?
Wist : Kenapa Anda di sini...?
Chisha : Jadi, yang tadi kulihat itu memang Fuji-san!?
Kaido : Hentikan panggilan itu. Beliau kepala pendeta di sini, Tuan Laurent.
Wist : E? Kepala pendeta...?
Laurent : Ahaha, salam kenal.
Chisha : Dia orang terhebat di antara para pendeta. Baru kali ini aku melihatnya....
Laurent : Itu karena biasanya aku jarang berada di kuil.
Asatsuki : Anda kepala pendeta, tapi Anda juga... Fuji-san, kan?
Laurent : Itu benar.
Wist : Em.... Kenapa orang dengan posisi tinggi seperti Anda pergi ke tempat itu?
Laurent : Kalau terus mengurung diri di kuil, akan ada suara yang tidak sampai kepadaku. Aku juga perlu mendengarkan suara orang-orang di kota, kan?
Laurent : Yah, Kaido selalu berusaja menghentikanku, sih.
Kaido : Tentu saja! Kalau Anda ketahuan, akan terjadi keributan besar!
Laurent : Ya, sudahlah. Aku tidak ketahuan, jadi tak apa, kan?
Laurent : Selain itu, beberapa orang mungkin kesulitan bercerita kepada "Tuan Laurent" sang kepala pendeta, tapi lebih mudah menceritakannya kepada "Fuji-san".
Laurent : Tergantung situasi dan kondisi, penyamaran ini sangat berguna.
Wist : Begitu rupanya.
Laurent : Aku menyuruh Kaido mengajak Ryobu untuk membawa kalaian kemari, namun tampaknya itu justru membuat kalian waspada, ya.
Ryobu : Sepertinya akting kami tidak terlalu bagus. Kalau tidak terbiasa, memang begitu jadinya, ya.
Chisha : Yah.... Bukan itu alasannya.
Laurent : Kalau begitu, aku sudah memperkenalkan diri dengan benar, sekarang mengenai kalian....
Asatsuki : Apa yang akan terjadi pada kami...?
Laurent : Sudah, sudah. Tidak perlu kaku begitu.
Laurent : Tapi, sebelum membicarakan itu.... Semuanya selain Wist, tolong keluar dulu.
Laurent : Kaido, tolong.
Wist : E?
Chisha : Kenapa hanya dia...?
Asatsuki : Itu, yang membuat surat pengantarnya adalah saya! Karena itu, kalau Anda mau memarahi Wist, marahi kami juga!
Kaido : Ayo kemari.
Chisha : Oi! Lepasin!
Laurent : A, tunggu.
Laurent : Tergantung situasi, ini mungkin akan jadi yang terakhir. Ucapkan perpisahan dengan benar, ya.
Chisha : Ha?!
Asatsuki : Apa maksudnya salam perpisahan!?
Laurent : Maaf.... Aku belum bisa mengatakan alasannya.
Chisha : Jelaskan dengan benar! Kami ngga paham kalau tiba-tiba disuruh pamit gitu.
Laurent : ...Sepertinya kalian tidak mau, ya.
Laurent : Kaido, bawa mereka pergi.
Kaido : Ayo cepat!
Asatsuki : Wist! Wist tidak akan pergi tiba-tiba juga, kan?
Wist : ....
(Ceklek)
Laurent : Teman yang baik, ya.
Wist : ....
Laurent : Tidak perlu kaku.
Laurent : Aku melakukannya karena hal yang ingin kubicarakan denganmu bersifat rahasia.
Laurent : Untuk berjaga-jaga, aku meminta mereka keluar.
Wist : Lalu.... Apa yang ingin Anda bicarakan?
Laurent : Mengenai Mana, perawat bunga yang hilang lima hari lalu.
Laurent : Lalu, tentang kau, yang ditemukan di negara ini di hari yang sama, dan di waktu yang sama.
Laurent : Kemungkinan, Mana sekarang ada di negaramu.
Wist : ...!?
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(2 Juni 2023)

Komentar
Posting Komentar