Asatsuki : Hei, Chisha. Kau kenal orang bernama Fuji-san?
Chisha : Fuji-san? Siapa itu?
Asatsuki : Tadi aku bertemu dengannya saat mau ke rumah Ishi-sensei.
Asatsuki : Rasanya dia orang yang unik. Ah, tapi daripada unik, mungkin lebih ke aneh?
Asatsuki : Tiba-tiba muncul, lalu saat mengobrol tiba-tiba menghilang begitu saja.
Wist : Orang yang sulit ditebak, ya.
Asatsuki : Terus, dia juga bawa payung yang aneh.
Chisha : Payung aneh?
Wist : Payung dengan gantungan seperti bunga di sekelilingnya.
Asatsuki : Benar, bunga wisteria yang mencolok.
Chisha : A... Jangan-jangan kaya orang itu? Itu, di sana. Di jalan menuju kuil utama.
Asatsuki : Hm? A, iya, benar. Orang kaya....
Asatsuki : E, Fuji-san!?
Wist : Eh iyakah...? Aku ngga begitu liat wajahnya.
Asatsuki : Ngga, itu bener Fuji-san. Ngga ada orang lain yang bawa payung kaya gitu.
Wist : Atau mungkin.... Itu diam-diam lagi populer?
Asatsuki : E, populer!? Itu? Chisha, kau tau?
Chisha : Ngga, aku belum pernah liat!
Asatsuki : Kalau gitu, ngga salah lagi itu Fuji-san. Mau gimana?
Chisha : Gimana apanya?
Asatsuki : Kalian ngga penasaran, kenapa dia di kuil?
Chisha : Bukannya ngga penasaran, tapi kita dah diawasi para pendeta gegara masalah Mana, lho.
Chisha : Kalau macam-macam, pasti bakal dimarahi lagi.
Asatsuki : I-itu benar....
Wist : Apa ada kemungkinan kalau Fuji-san masuk tanpa izin?
Chisha : Kalau bener gitu, dia keliatan santai banget, lho.
Asatsuki : Hei, ayo coba mendekat sedikit saja.
Chisha : Oi, tunggu...!
Kaido : Hei, apa yang kalian lakukan di situ?
Chisha & Asatsuki : Uwaa!?
Chisha : Sial! Kita ketahuan oleh orang paling buruk!
Kaido : Kau mengatakan sesuatu?
Ryobu : Kami mencari-carimu.
Wist : E, saya? Anda...?
Ryobu : Aku Ryobu, pendeta. Kemarin kita sempat bertemu, kan. Ini pertama kali kita mengobrol, sih.
Wist : ...Ada perlu apa dengan saya?
Kaido : Kami ada perlu dengan kalian semua. Kalian ingat surat yang diserahkan ke bagian personalia?
Asatsuki : Ugh....
Chisha : Gawat. Cepet juga ketahuannya.
Kaido : Berdasarkan surat itu, Wist adalah adik laki-laki dari sepupu istrinya sepupu adiknya suami sepupunya Akatsuki....*
(TL Note: Pusing? Saya juga pusing T_T)
Kaido : Itu jelas-jelas bohong, kan.
Wist : Kau menulis serandom itu?
Chisha : Tidak, tidak. Apakah ada buktinya kalau itu bohong? Adiknya suaminya sepupunya Asatsuki.... Eh, apa tadi?
Chisha : Intinya, bukankah ada kemungkinan bahwa orang seperti itu benar-benar ada?
Kaido : Sepupunya bekerja di lembaga pemerintah kota selatan. Aku mengeceknya untuk berjaga-jaga, tapi suaminya sepertinya tidak memiliki adik perempuan.
Asatsuki : Tidak ada ya.... Sayang sekali!
Kaido : Bukan hanya itu. Garis hiasannya juga berbeda dengan surat pengantar yang asli.
Asatsuki : A-a. Sepertinya memang Tuan Kaido tidak bisa ditipu, ya. Padahal aku cukup yakin dengan pola itu.
Kaido : Ha....
Ryobu : Tidak diragukan lagi, ya.
Asatsuki : Saya bohong! Maafkan saya! Ada alasan khusus untuk ini!
Kaido : Alasan khusus? Paling hanya alasan tidak jelas.
Ryobu : Kaido, kita dengarkan dulu. Kita putuskan setelahnya.
Kaido : Fu.... Apa boleh buat.
Ryobu : Maafkan kami. Kaido memang sedikit tidak sabaran.
Ryobu : Nah, sekarang ceritakan semuanya tanpa berbohong. Tergantung situasinya, mungkin ada pertimbangan untuk memaafkan kalian.
Ryobu : Tapi, jika kalian terus berbohong....
Chisha & Asatsuki : ...!
Ryobu : Fufu. Kalian mengerti maksudku, kan. Jangan coba-coba untuk menipu kami.
Chisha : .... Orang ini, lebih menakutkan dari Tuan Kaido dalam artian lain....
Asatsuki : Iya....
***
Ryobu : Aku mengerti situasinya.
Ryobu : Pada malam lima hari yang lalu, Wist pingsan di jalan dekat kuil, lalu ditolong oleh Asatsuki.
Ryobu : Perawat bunga sebelumnya, yaitu Mana, tengah menghilang, lalu kau khawatir Mana akan kehilangan tempatnya saat kembali karena tugas itu akan diberikan kepada orang lain.
Ryobu : Lalu agar posisi itu tidak diambil orang lain, Wist sementara menggantikan Mana untuk menjadi perawat bunga.
Asatsuki : Itu benar....
Ryobu : Kalau memang benar, kenapa tidak jujur saja dari awal?
Asatsuki : Itu benar.... Tapi jika demikian, saya khawatir mungkin Wist tidak diperbolehkan masuk kuil.
Ryobu : Kenapa?
Asatsuki : Untuk bekerja di kuil, orang itu harus punya identitas yang jelas, bukan?
Ryobu : Ya, itu benar.
Asatsuki : Wist itu.... Bukannya identitasnya tidak jelas, tapi....
Asatsuki : Identitasnya tidak jelas?
Asatsuki : Bukannya tidak tau dari mana asalnya.... Tapi katanya ia tidak sadar pingsan di situ.
Kaido : Kau tidak ingat tempat asalmu? Apa hilang ingatan?
Wist : Tidak, saya ingat tempat asal saya. Hanya saja, tempat itu sangat berbeda dengan negara ini.
Kaido : Tempat yang berbeda?
Wist : Benar.... Saya berasal dari Onekis, kota pusat akademi negara Nise.
Ryobu : Kaido, ini....
Kaido : ...Ya. Sepertinya begitu.
Chisha & Asatsuki : E?
Wist : Jangan-jangan Anda tahu sesuatu...?
Ryobu : Kita tidak bisa membicarakannya di sini.
Ryobu : Mari pindah tempat. Tolong ikuti kami.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(28 Mei 2023)

Komentar
Posting Komentar