Dolt : Dicari kesana kemari ngga ketemu juga. Si Wist itu sebenernya ke mana sih?
Zer : Rumormya juga sudah tersebar di kota. Jangan bicarakan ini di luar.
Dolt : Dah telat, kan. Kita mencarinya tidak hanya di kota, tapi juga ke beberapa desa dan distrik. Mau ngga mau rumornya pasti menyebar.
Zer : Dan karena sampai sekarang masih belum ketemu, kemungkinannya antara dia terlibat kecelakaan atau kasus, atau mungkin ada yang membantunya.
Dolt : Orang yang membantu? Dia bukan orang yang kelihatan punya teman dekat satu pun.
Zer : Meski bukan temannya, bisa saja ada orang yang mau membantu karena sudah dibayar.
Dolt : Yah, masuk akal juga. Bisa kita pertimbangkan jadi salah satu kemungkinan.
Dolt : Lalu, apa kita sudah mau sampai?
Zer : Ya. Desa yang ini adalah tempat yang sering dituju Wist saat melarikan diri.
Zer : Meski penjaga dan ilmuwan yang ada di sana sudah memastikannya, tapi ada baiknya juga untuk jaga-jaga. Siapa tahu ada yang terlewat.
Dolt : Kalau begini, lama-lama kita harus menggeledah rumah satu per satu, dong.
Zer : Aku peringatkan, tolong jangan melakukan kekerasan.
Dolt : Aku tau.
Zer : Ha.... Kenapa Wist terus menyusahkan orang saja....
Zer : Aku tidak percaya dia adalah adik Tuan Lais.
Dolt : Kau benar-benar tidak menyukai Wist, ya. Kalau ngga salah kalian sekelas, kan?
Zer : Ya, tapi karena dia tinggal kelas, usianya lebih tua tiga tahun dariku.
Dolt : Dia separah itu, ya. Kalau gitu ngga heran orang-orang di sekitarnya ngga suka.
Zer : ...Penilaianku sedikit berbeda dengan yang lain.
Dolt : Hm?
Zer : Orang lain sering menyebutnya payah dan gagal, tapi Wist tidak hanya terus melarikan diri.
Dolt : Kenapa kau pikir begitu?
Zer : Saat kami jadi sekelas, karena tertarik, aku mencoba mengetes seberapa jauh ia tidak bisa menjawab, mulai dari pertanyaan sejarah, politik, ekonomi, pendidikan.
Dolt : Kau memberi pertanyaan untuk mengujinya, ya. Hobi yang tidak menarik.
Dolt : Lalu, kau mempermalukannya?
Zer : Tidak, dia langsung menjawab seluruh pertanyaannya. Terlebih dia tidak menjawabnya asal-asalan, semuanya tepat.
Zer : Memang wajar karena dia sudah menerima pengajaran sejak kecil, namun aku tetap terkejut.
Zer : Padahal dia bisa jika mau berusaha, tapi malah kabur terus. Padahal dia juga mengerti posisinya.... Aku tidak bisa memaafkannya.
Zer : Pada akhirnya, aku hanya berbicara serius dengannya hanya pada saat itu. Karena dia sering membolos, jangankan bertemu, melihat sosoknya saja sangat jarang.
Dolt : Ho....
Zer : Aku iri dengan Dolt-senpai.
Dolt : E? Kenapa?
Zer : Kau sekelas dengan Tuan Lais, kan? Bisa sekelas dengan orang sehebat itu....
Dolt : Ah, itu toh. Tapi, sayangnya Lais juga jarang masuk.
Zer : ...Karena penyakitnya, ya....
Dolt : Ya.
Zer : Itu.... Apakah kondisinya baik-baik saja...? Aku khawatir karena beliau akhir-akhir ini tidak menunjukkan sosoknya....
Dolt : ...Emangnya sekarang itu penting?
Zer : ...Tidak, maaf karena harus mendengarkan hal yang tidak perlu. Tolong lupakan.
Dolt : ...Mulai keliatan, tuh. Itu kan?
Zer : Ya, itu adalah desa yang dipimpin seorang penggembala bernama Chani, tempat yang sering dituju Wist saat kabur.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(26 Mei 2023)

Komentar
Posting Komentar