??? : Ngga boleh.
??? : Ngga boleh.
??? : Kembalikan dia ke tempatnya.
??? : Itu ngga bertanggung jawab! Karena sudah memungutnya, aku harus tanggung jawab sampai akhir.
??? : Bodo amat! Lagian.... Mau diliat gimanapun, dia orang dewasa, lho!
??? : Emangnya mungut orang gede macem dia ada tanggung jawabnya, apa?! Seenggaknya urus dirimu sendiri!
??? : Kau juga!
??? : ...!
??? : Ngapain nurut ikut-ikut aja?!
??? : Bukannya aku sukarela dipungut juga....
??? : Habisnya, orang ini.... Itu, namamu siapa tadi?
Wist : Wist.
Asatsuki : Betul, Wist! A, ngomong-ngomong aku Asatsuki, ini Chisha.
Wist : Sa-salam kenal....
Chisha : Bukannya dah telat buat kenalan?
Asatsuki : Intinya, aku dah tanya Wist dia datang dari mana, tapi aku tidak tau tempat itu.
Chisha : Haa? Apa maksudnya coba?
Wist : Onekisu.
Asatsuki : Nah, itu!
Chisha : Aku ngga pernah denger tempat itu!
Asatsuki : Nah, kan.
Asatsuki : Waktu ketemu, dia juga pingsan. Mungkin kepalanya terbentur sesuatu jadi pikirannya kacau.
Wist : Kepalaku tidak terbentur, pikiranku juga ngga kacau.
Wist : (Itu benar. Pikiranku jernih. Ingatanku juga jelas....)
Wist : (Meski mereka tidak tahu mengenai Onekisu, mungkin aku akan menemukan petunjuk jika terus bicara dengan seseorang....)
Wist : (Untuk sekarang, kumpulkan informasi dulu. Tempat ini sebenarnya dimana, dan kenapa aku berada di sini....)
Asatsuki : Meski tadi kau tidak sadar sedang berada di luar?
Wist : Itu karena.... Disini lumayan hangat.
Chisha & Asatsuki : Hangat?
Wist : Ya. Rasanya seperti sedang di dalam ruangan, meski sebenarnya di luar.
Wist : Selain itu, aku belum pernah melihat bunga sebanyak itu mekar di luar ruangan...! Itu sebenarnya bagaimana....
Chisha & Asatsuki : ....
Wist : ...? Apa aku mengatakan sesuatu yang aneh?
Chisha : Yah.... Habisnya....
Asatsuki : Suhu hangat di luar, bunga bermekaran, itu semua hal biasa, lho.
Asatsuki : Kita tidak pernah repot-repot memikirkan sebabnya....
Wist : Biasa? Habisnya, bunga hanya bisa tumbuh di tanah hangat....
Chisha : Tanah hangat? Itu apa?
Wist : Tanah hangat ya, tanah yang hangat. Bunga hanya bisa mekar di situ, kan?
Wist : Kalau di tempat lain, bunganya akan langsung kedinginan, lalu layu....
Chisha : Bunga hanya bisa mekar di situ? Kau ini sebenarnya dari tanah mana? Dari tadi nyerocos aneh melulu.
Wist: Dah kubilang, aku datang dari Onekisu. Waktu itu kalau ngga salah.... Aku kabur dari Onekisu....
Chisha : Kabur!?!? Sudah kuduga, kau banyak alasan!!
Wist : A, ngga, itu....
Chisha : Asatsuki, cepet balikin orang ini ke tempatnya! Dari bajunya pun, aku baru kali ini liat, sangat mencurigakan!
Asatsuki : Tapi....
Chisha : Baru aja kejadian Mana, lho! Gimana kalau nanti kita dicurigai sama Tuan Kaido?!
Asatsuki : Itu....
Wist : Mana? Kaido?
Asatsuki : A, itu, kau pasti tidak paham, ya. Tuan Kaido itu orang hebat, pendeta di negara ini.
Asatsuki : Kalau Mana, dia teman kerja kami, tapi....
Chisha : Kemarin dia hilang. Tiba-tiba.
Wist : Hilang...?
Asatsuki : Ia tiba-tiba menghilang tanpa jejak, entah kemana.
Chisha : Gara-gara itu, ditanyai pendeta sana-sini, benar-benar merepotkan...!
Chisha : Kau mau kita dicurigai lagi gara-gara orang ini!?
Asatsuki : ...! Ka-kalau gitu, Chisha sendiri, mau gimana kalau misal Mana juga tersesat di jalan antah berantah seperti Wist!?
Chisha : Itu....
Asatsuki : Apa Chisha akan membiarkannya?
Chisha : Itu...!! Dih curang, pakai ngomong gitu!
Asatsuki : Habisnya....
Wist : Yang namanya Mana itu.... Penampilannya kaya gimana?
Chisha : Ha? Maksudmu tingginya? Hm, ya.... Kayaknya lebih pendek dikit dariku.
Wist : Pendek.... Jangan-jangan, warna rambutnya oranye?
Asatsuki : Wist, jangan-jangan kau kenal Mana!?
Chisha : Dimana dia sekarang!?
Wist : Maaf, aku tak tau sampai situ. Hanya saja, saat kabur... bukan, waktu datang ke tempat ini, rasanya aku melihatnya.
Wist : Menurutku, bajunya cukup unik. Rasanya agak mirip dengan yang kalian pakai, jadi mungkin saja....
Chisha : Jadi, dimana kau melihatnya?
Wist : Aku tidak ingat.... Hanya saja tempat itu penuh aroma bunga.
Asatsuki : Aroma bunga...? Semua disini begitu, kan ya.
Chisha : .... Haa..., baiklah.
Chisha : Pokoknya sekarang, kau boleh numpang.
Wist : ...!
Asatsuki : Chisha, beneran?
Chisha : Syaratnya kau harus ingat dimana kau bertemu Mana.
Chisha : Ditambah, biar ngga terjadi sesuatu yang lebih merepotkan, jangan melakukan sesuatu yang mencolok. Paham?
Asatsuki : Oke, paham!
Wist : Maaf. Aku berutang budi padamu.
Asatsuki : Kalau begitu, saatnya pesta penyambutan!
Wist : Penyambutan...?
Asatsuki : Ya.
Chisha : Kalau cuma itu, ayo lakukan.
Asatsuki : Ah, benar juga! Ada satu lagi yang mau kuminta. Chisha, tolong pinjamkan bajumu buat Wist.
Chisha : Ukurannya ngga mungkin cocok, kan?
Asatsuki : Punya pamanmu, apa masih ada?
Chisha : Oh, iya juga. Entah bakal pas atau ngga, sih.
Wist : Maaf, aku tertolong.
Chisha : Oh ya, ceritakan lagi tentang tempat asalmu. Mungkin nanti bakal tau sesuatu.
Wist : Tentang Onekisu, ya.
Chisha : Itu nama suatu wilayah kan?
Wist : Ya. Onekisu, kota pusat pendidikan. Di tengah kota, ada tempat yang disebut menara kristal putih. Di situlah tempat tinggalku.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(19 Mei 2023)

Komentar
Posting Komentar