??? : Yap, tepatnya desa yang dekat dengan Kota Onekisu. Tanah yang dipimpin oleh penggembala bernama Chani.
??? : Siapa namamu?
Mana : Er.... Mana.
Lazi : Ho, Mana ya. Nama yang bagus! Namaku Lazi. Salam kenal.
Lazi : Aku benar-benar kaget saat tahu ada orang yang pingsan di luar di tengah badai salju begini. Ditambah, dengan baju setipis itu.
Lazi : Entah apa yang akan terjadi kalau Vail dan Chani terlambat menyadarinya....
Mana : Badai salju...?
Lazi : Aa, jangan-jangan kau pikir akan merepotkan untuk memakai mantel cuma untuk pergi ke penampungan?
Lazi : Tapi, pergi ke luar dengan pakaian seperti itu sangat ceroboh, lho.
Mana : ....
Mana : (Dimana ini...? Tadi begitu putih dan dingin....)
Mana : (Aku ingin tanya banyak hal.... Tapi kepalaku... sangat berat....)
Lazi : Hm? Ada masalah?
Mana : Brrr.... Dinginnya....
Lazi : Kau baik-baik saja!? Duh, wajahmu pucat lagi. Berbaringlah, jangan memaksakan diri.
Lazi : Saat tidur tadi, sepertinya kau juga mimpi buruk....
Mana : Ugh....
(Ceklek)
Vail : Kami kembali.
??? : Aku pulang, Lazi.
Lazi : A, Vail, Chani! Selamat datang! Bentar, bentar.
Vail : Kenapa kau bingung?
Chani : Apa orang itu sudah bangun?
Lazi : Ya, barusan dia dah bangun, tapi kondisinya memburuk lagi.
Vail : ...Apa demamnya belum turun?
Mana : Ugh... air....
Vail : Ini, airnya.
Chani : Bisa bangun sebentar? Minumlah perlahan.
Mana : ..., haa... haa....
Chani : Sudah tenang?
Mana : Te, terima kasih.... Tapi, dingin....
Chani : Istirahatlah sebentar lagi. Kau akan membaik setelah bangun nanti.
Mana : Ya.... ....
Mana : ....
Lazi : Dia tertidur lagi, ya.
Lazi : Sudah tau sesuatu mengenai anak ini?
Chani : Itu....
Vail : Kami sudah pergi ke desa dan penampungan lain, tapi tak ada satu pun informasi.
Lazi: Satupun? Jangan-jangan dia bukan dari sekitar sini?
Lazi : Tapi tidak mungkin bepergian jauh sendiri di tengah salju begini, ya.
Chani : Dalam perjalanan pulang, aku berdiskusi dengan Vail, jangan-jangan dia terlibat suatu masalah?
Chani : Misalnya.... Ia dibuat tidur kemudian dibuang di luar.
Lazi : EE!?
Mana : Mn....
Vail : Sh! Kau terlalu keras.
Lazi : Maaf.... Tapi, siapa yang berbuat sekejam itu...?
Vail : Entahlah. Tapi, dipikir seperti apa pun, tidak masuk akal pergi keluar dengan baju setipis ini.
Lazi : A...!
Vail : Ada apa?
Lazi : Sewaktu kalian masih di luar, dia selalu mengigau.
Lazi : "Aku harus kabur, harus kabur.... Maafkan aku... maafkan aku...." Gitu.
Chani : Maksudnya, dia pergi keluar atas keinginannya sendiri?
Vail : Artinya, situasinya begitu gawat sampai-sampai harus kabur dengan baju setipis itu....
Lazi : Itu....
Vail : Untuk sementara, kita rawat dulu dia. Lazi, kau tak keberatan meminjamkan kamarmu?
Lazi : Tentu saja. Di rumahku masih ada kamar kosong, kok.
Vail : Chani juga tak keberatan?
Chani : Tidak masalah. Untungnya, ini bukan tempat yang sering didatangi pelajar dan penjaga dari pusat.
Lazi : Kecuali "orang itu", ya. Yah, ketahuan dia pun tidak masalah, sih.
Veil : Oh ya, saat kami masih di luar, apa "dia" datang?
Lazi : Ngga sih, ada masalah?
Chani : Saat berkeliling, kami melihat para pelajar dari pusat berlari kesana kemari mencarinya.
Lazi : Ahaha, lagi-lagi? Kali ini, dia bolos apa?
Veil : Acara di menara kristal putih.... Upacara kedewasaan.
***
(Bersambung)
IDOLiSH7: LINK RING WIND
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(19 Mei 2023)

Komentar
Posting Komentar