---Bagi Komatsu-san, waktu menjalani audisi “IDOLM@STER SideM” (SideM) itu seperti apa?
Saya
pada awalnya mendaftar untuk Tendou Teru dari DRAMATIC STARS dan Takajo Kyoji
dari Beit. Saat itu saya masih dalam masa pelatihan, jadi saya mendaftar tape
audition sambil melanjutkan latihan, namun gagal, kemudian tak lama
setelahnya sata mendapat kabar, “Ada lagi, lho. Apa mau coba mendaftar?”. Saat
itu saya mendaftar untuk Iseya Shiki dari HighxJoker. Namun saya juga gagal di
tahap tape audition, sampai ada periode dimana saya tidak mau melihat
pengumuman cast-nya. Lalu tak lama setelahnya, saya dapat kabar “Diadakan
lagi”, jadi selain mendaftar untuk Kizaki Ren dari THE Kougadou, saya juga
mendaftar untuk (Kabuto) Daigo dari F-LAGS, (Tachibana) Shiro dari Mofumofuen,
dan Kitamura Sora dari Legenders, saat melihat dokumen milik Ren, saya merasa
“Aku bisa!”. Itu karena kami memiliki banyak kesamaan. Sebelum menjadi seiyu,
saya pernah menjadi stuntman dan berpartisipasi dalam action ninja show,
saya juga pernah rutin ikut bela diri, jadi saya merasa bisa melakukan Kung fu
milik Ren. Lalu secara karakteristik, menurut saya suara kami juga punya
kesamaan. Saya sampai berpikir kalau yang ini juga gagal, Idol yang lain juga
pasti tidak akan lolos, dan rupanya setelah tape audition, untuk pertama
kalinya saya dipanggil untuk mengikuti studio audition. Saya diminta
mencoba memerankannya, lalu akhirnya saya dapat kabar bahwa saya mendapat peran
Kizaki Ren. Saya masih ingat saat menerima pengumuman itu saya sangat senang
karena rasa percaya diri saya terbukti benar.
---Pertemuan
yang bagaikan takdir, ya. Kalau begitu, tolong ceritakan kesulitan dan kenangan
Anda saat pertama kali merekam kompilasi sebagai Ren.
Saat
memerankan Ren, tidak ada kesulitan yang berarti, saat memperlihatkan kembali
akting Ren saat audisi, saya langsung mendapat komentar “Bagus, ya” dan
mendapat OK dalam sekali coba. Mengenai kenangan yang terjadi saat perekaman,
saat itu bertepatan dengan pengumuman cast Altessimo dan THE Kougadou, kami
juga sering berpapasan di lokasi, saat itu pemeran Kagura Rei, Nagano
(Yuusuke)-kun memberi kesan “Di dalam booth ada orang yang marah-marah”.
Sekarang kami sering tampil di acara bersama dan menjadi akrab, namun
sepertinya pada waktu itu kesannya demikian (tertawa). Ren adalah Idol dengan
semangat yang tinggi, karena itu, daripada membumbui aktingnya, saya merasa
lebih baik mengeluarkan semua yang ada. Jika saya tidak mengeluarkan seluruh
energi yang ada saat itu sekuat tenaga, Ren tidak akan terekspresikan. Pokoknya
seluruh tenaga.
---Selanjutnya,
tolong ceritakan kenangan saat Anda pertama kali merekam lagu.
Saya
juga langsung mendapat OK saat rekaman. Seperti yang saya sampaikan tadi, saya
tidak merasa kesulitan saat pertama mendapat peran Ren, namun kesulitannya
datang beberapa saat setelah memerankan Ren. Ada periode dimana saya tidak bisa
mendiskusikan ekspresi Ren, saya hanya terus mendapat komentar “Itu bagus, itu
bagus”, sehingga saya merasa cemas karena memikirkan “Apa benar begini saja?”.
Sosok Ren perlahan seperti menjadi simbol saja. Jika diibaratkan, ia Idol yang
seperti pistol, dan sering dijadikan candaan oleh sekitarnya. Pemeran yang lain
juga kadang menirukannya dengan maksud bercanda. Namun, “Tiruan yang dilakukan
itu, bukankah hampir sama dengan akting Ren yang aku lakukan?” saya membatin
demikian. Untuk cara menyanyinya, saya juga memakai karakteristik khusus, namun
ada sensasi bahwa diri saya menjadi mirip dengan karakteristik itu. Cara
bernyanyi Ren membebani tenggorokan, sehingga tenggorokan saya pernah sakit
karenanya, namun Manajer mengatakan, “Meski kau bernyanyi biasa saja, kau
masihlah Ren, jadi tidak apa-apa”. Jika melihat kemballi pada saat rekaman
pertama, saya bukannya membuat tembok saat bernyanyi, melainkan mengeluarkan
sekuat tenaga apa yang ada dalam diri saya, dan itu diterima sebagai nyanyian
Ren. Saat mendengar itu, sekali lagi saya tersadarkan bahwa jika meledakkan
perasaan saya dan menabrak semuanya, pada akhirnya saya telah menyanyi sebagai
Ren. Dari situ saya jadi mengingat “Inilah nyanyian Ren”. Sekarang pun apa yang
telah saya tangkap saat itu masih tersimpan dalam diri saya, jadi saya dapat
menyanyi dengan percaya diri.
---Lagu
apa yang membuat Anda dapat menangkap ekspresinya?
Lagu
solonya, “RULE ~ Kiba wo Ugate yo ~”. Setelah rekaman sebelumnya ada sedikit
waktu luang, dan setelah merasakan Live, lagu solo pun dirilis, sekali lagi
saya ditantang untuk menyanyi sendirian. setelah menyanyikan satu lagu, saya
dapat mendengar komentar "Ren akhirnya menyanyikan lagu solo, ya",
saya pun membatin Ren juga bisa menyanyi seperti ini, ya. Pada melodi THE
Kougadou, karena ketiga anggotanya berkarakteristik physical, rasanya
menjadi seperti menyerang. Lagu Ren juga merupakan perkembangan dari itu, jadi
postur bernyanyinya sama dengan lagu unit maupun lagu keseluruhan. Saya sering
menyanyi dengan image “Aku akan jadi yang paling mencolok!”.
---Lagu
apa yang membuat Anda menemukan sisi baru dari Kizaki Ren?
“Itsuka
no Triangle”. Itu adalah lagu ballad pertamanya. Waktu Live saya sudah
meng-cover lagu lain, namun ini pertama kalinya saya menyanyikan lagu ballad
untuk rekaman, saya juga memikirkan bagaimana sensasi saat Ren menyanyi dengan
tulus, namun karena sudah bertahun-tahun memerankan Ren, saya bisa
menyanyikannya. Pada awalnya saya menganggap ekspresi itu adalah “Ekspresi yang
tidak boleh dikeluarkan sebagai Ren”. Baik arahan maupun diri saya sendiri
telah melarang untuk mengeluarkan suara yang meluapkan kesedihan dan kesepian,
jadi saya belum pernah mengeluarkannya. Namun karena selama ini saya bisa
melewatinya bersama Ren, pasti bisa, dan setelah membicarakannya dengan
sutradara, saya bisa mengeluarkan suara nyanyian Ren yang tulus. Itu adalah
rekaman yang menunjukkan perkembangan saya sendiri serta Kizaki Ren.
---Mengenai
THE Kougadou, ciri khas mereka adalah penampilan adu pedang. Bagaimana pendapat
Anda mengenai ini?
Sejak
awal, tarian yang diajarkan sudah seperti bela diri, dan saya mengusulkan, “Bagaimana
kalau memasukkan gerakan ini dan membuatnya terlihat seperti adu pedang?”,
sehingga saya pun melakukan akting tersebut. Mereka berdua (Hamano Daiki dan
Terashima Junta) juga setuju dengan usulan saya dan mengatakan “Ayo lakukan!”,
saya pun merasa senang dan mengusulkan hal baru. Setelah latihan, mereka juga
jadi bisa melakukannya, lama kelamaan meminta sesuatu yang lebih sulit,
kemudian menjadi bisa lagi setelah latihan, hal ini terus berulang, sehingga
penampilan THE Kougadou semakin meningkat seiring berjalannya Live. Kami
bertiga memang selalu ingin mencoba tantangan baru, dan kami bertiga bisa
meraihnya. Usia kami juga semakin bertambah, namun kami bangga dapat
menampilkan sesuatu yang hebat.
---Anda
sudah masuk ke SideM selama lebih dari 5 tahun, apakah konten ini berpengaruh pada
pekerjaan ataupun aktifitas musik Anda?
SideM
adalah awal kehidupan seiyu saya. Peran pertama yang saya dapat dari audisi
juga Kizaki Ren, dan SideM memberi saya banyak pengalaman sebagai seiyu pemula.
Sekarang pun saya telah melakukan banyak hal, namun saya merasa SideM adalah
garis start bagi saya. Karena itu, SideM juga seperti sosok orang tua bagi
saya, jadi suatu saat saya ingin membalasnya, saya selalu berpikir akan bagus
jika saya dapat memberi sesuatu untuk SideM yang telah membuat saya merasakan
hal baru.
---Terakhir,
apa daya tarik SideM?
Menurut
saya tidak ada konten lain yang mengumpulkan orang penuh semangat seperti ini,
dan jika tersentuh sedikit saja oleh SideM, siapapun akan ikut merasa semangat.
Ini adalah konten yang mempengaruhi semangat seseorang dan menggerakkannya,
begitu saya menyadarinya. Setiap Idol SideM adalah bintang yang bersinar, dan
sekarang sudah ada 49 orang. Semangat yang dipancarkan ke-49 cahaya itu
berkumpul sehingga jika suatu saat seseorang bertemu dengan salah satu cahaya
itu, ia akan menjadi suka pada 49 cahaya itu.
***
LisAni Edisi Maret 2022
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(20 Januari 2023)
***


Komentar
Posting Komentar