---Bolehkah kami menanyakan tentang hari dimana Anda mengikuti audisi IDOLM@STER SideM (SideM)?
Sebenarnya,
saya mendaftar untuk banyak karakter pada audisi SideM. Saat tape audition saya
mendaftar untuk Nekoyanagi Kirio dan lolos ke tahap berikutnya kemudian
dipanggil ke studio, namun saat itu saya mendapat intruksi “Tolong lakukan
untuk Aoi Kyosuke”. Jadi, waktu itu saya mencoba memerankan Kyosuke, namun saat
itu saya berusia 27 tahun. Sutradara suara, Hamano (Takatoshi)-san berkata,
“Untuk Kyosuke nuansa kakaknya terlalu kental, ya”, dan saya pun menjawab, “Iya
juga, ya” (tertawa). Setelah itu saya mendapat arahan, “Coba buat sedikit lebih
muda”, namun kemudian saya diminta mencoba beberapa karakter lain, yaitu Maita
Rui dan Shinonome Soichiro. Sebenarnya ada satu lagi, tapi saya sudah lupa
(tertawa).
---Sungguh
rumit, ya.
Itu
benar. Hanya saja, hari itu audisinya berakhir beegitu saja setelah salam,
“Kerja bagus”. Kemudian saya bertemu dengan Hamano-san, “Mari mengobrol”, dan
kami pun berbincang-bincang, namun saya masih merasa, “Apakah aku masih bisa
meninggalkan jejak disini?”, sehingga saya merasa enggan untuk melangkahkan
kaki dari studio, kemudian saya meminta, “Bolehkah saya mencoba untuk Kamiya
Yukihiro?” dan diperbolehkan. Setelah itu saya mendapat kabar, “Mohon kerja
samanya untuk Kamiya Yukihiro”. Hari itu jika saya langsung pergi dari studio,
saya tidak akan pernah bertemu dengan Kamiya. Saya melakukan banyak persiapan
untuk semua Idol agar bisa diterima, untuk Idol manapun itu, namun inilah
takdirnya. Benar-benar di saat terakhir. Saya sangat senang.
---Wah,
awalnya dari “Nyansu”, ya!
Iya,
dari “Nyansu” ke Kamiya! Saat merekam untuk tape audition, manajer saya
berkomentar, “Suara Karino-kun itu lebih mirip anjing daripada kucing, ya”.
Saya pun menimpali, “Meski dibilang begitu…!!” (tertawa). Saat mendaftar
audisi, saya merencanakan “Kalau Idol ini, aku akan melakukannya begini”, dan
memoles setiap Idol yang hendak saya perankan, namun setelah diputuskan dan
melihat Kirio yang diperankan Yamashita Daiki-kun dan Rui yang diperankan
(((())))-kun, saya membatin, “Begitu rupanya. Yang benar seperti itu”, menurut
saya itu menarik (tertawa).
---Bagaimana
dengan kenangan saat pertama kali mengisi suara Kamiya Yukihiro?
Ini
hanya perkiraan, namun sepertinya saya adalah yang paling merepotkan di antara
seluruh 46 orang yang terlibat SideM, dari sisi staff (tertawa). Pada awalnya,
saya diberi petunjuk bahwa Yukihiro-kun itu “Orang yang seperti roti krim”. Saya
sama sekali tidak paham maksudnya. “Orang yang seperti roti krim”, lalu “Orang
yang selalu tersenyum”. Kemudian ada juga arahan, “Orang yang toleran”. Saya
memerankannya berdasarkan intruksi itu, namun rekaman pertamanya memakan banyak
waktu. Para staff pun menyemangati, “Ini sangat sulit, namun Karino-san pasti
bisa melakukannya”. Saya pun membatin, karena sudah menerima dukungan seperti
itu, ayo semangat! Meski begitu, perasaan Kamiya seperti tidak kunjung muncul
ke permukaan, seperti terselip begitu, dan akhirnya saya baru mengerti dan
merasakannya setelah 1-2 tahun kemudian.
---Begitu
ceritanya?
Meski
telah banyak merekam, saya belum dapat menangkapnya. Saat merasa, “Ini dia!”
rupanya bukan. Rasanya menantang dan menyenangkan, namun saya sering melupakan
“Roti Krim” khas Kamiya. Namun itu ada sebabnya (tertawa). Saat memasukkan roti
krim, senyuman, serta harus mengekspresikan perasaannya setipis mungkin, saya
malah berakhir melakukannya dengan datar, dan tentu saya sadar bahwa itu salah,
hingga akhirnya saya mencoba memerankannya dengan lebih tipis. Karenanya, sejak
bertemu Kamiya, saya jadi lebih terbiasa mengucapkan kalimatnya dengan sopan.
---Apakah
Anda ingat saat rekaman lagu pertama kali?
Ya,
yang pertama adalah “DRIVE A LIVE”, namun disini saya juga bertemu kondisi yang
sama dengan saat kompilasi. Saya mudah melupakan roti krim. Saya mudah lupa
senyum. Lagipula, itu adalah kali pertama bagi saya, baik menyanyi sebagai
karakter maupun rekaman. Saya cukup kesusahan karena bingung bagaimana cara
mengekspresikan nyanyian Kamiya, sama seperti saat akhirnya saya bisa berbicara
sopan pada rekaman kalimat, ini juga memerlukan waktu. Bagian pembuka “DRIVE A
LIVE”, yaitu “Zutto zutto sono saki e”, itu adalah bagian Kamiya, namun
saat mendengar suaranya, saya langsung membatin, “Gelap!”. “Padahal ini akan
menjadi lagu yang lebih cerah!”. Namun saya menganggap perasaan seperti itu
adalah bukti bahwa pengalaman dan pengetahuan saya telah bertambah.
---Lagu
apa yang membuat Anda merasa bahwa Anda menemukan Kamiya?
Ini
juga termasuk dalam “1-2 tahun kemudian” yang tadi, saya merasa bahwa image
Kamiya “Ini dia!” dalam diri saya, namun saat bernyanyi, saya juga merasa
menemukan sesuatu yang baru. Sekarang saya sudah merasa semakin stabil, namun
lagu yang pertama kali membuat saya merasakannya adalah “Delicious Delivery”.
---E!?
Bukankah itu akhir-akhir ini? Itu termasuk dalam seri “NEW STAGE EPISODE”,
berarti tahun 2020, dong.
Ya,
sekitar akhir-akhir ini (tertawa). Lagu sampai saat ini memang terasa “Inilah
Kamiya!”, saya mempercayainya dan setelah selesai mengekspresikannya pun saya
membicarakan “Inilah sosok Kamiya”, bersama para staff, namun yang membuat saya
yakin 100% “Ini adalah Kamiya” adalah bagian solo dari “Delicious Delivery”. Lebih
tepatnya pada bagian saat (Mizushima) Saki menyanyikan, “Ouchi de datte
dress up shite ii jyanai”, kemudian Kamiya melanjutkan “O ki ni iri no
cutlery mitai ni kimi rashii style de kazaritsukeyou yo Party Time!”. Itu
adalah Kamiya terhebat yang saya buat.
---Begitu
rupanya! Kalau begitu, selanjutnya mengenai Live. Kamiya-san telah
berpartisipasi pada banyak Live, namun bagaimanakah menurut Anda mengenai
kekuatan dan persatuan tim Café Parade?
Bukan
bermaksud menyombongkan, namun menurut saya kekuatan tim Café Parade adalah
yang nomor 1 di 315Production. Mereka yang paling akrab, dan mereka adalah yang
paling bersatu. Bukannya unit lain tidak demikian, namun saya sangat yakin
kalau unit ini adalah yang nomor 1. Setelah melalui Live, kami saling berkoordinasi,
dan perasaan untuk menampilkan yang terbaik bersama-sama sangatlah kuat. Semua
lagu kami akan susah jika dinyanyikan hanya dengan sedikit orang.
Menyanyikannya dengan lima orang pun masih agak susah (tertawa). Kami berlima
menyanyikannya bersahut-sahutan. Terutama pada “Café Parade”, kami
menyanyikannya berdasarkan masing-masing bagian, namun perlu diperhatikan
dimana sebaiknya mengambil nafas. Lalu kami berlima berdiskusi dan
berkoordinasi seperti “Disini aku yang mengambil nafas”, “Kalau begitu,
giliranku di bagian ini”. Waktu menyanyikan “Reversed Masquerade”, Furukawa
Makoto berdiri di tengah sebagai Aslan (BB II), dan kami berparade di
sekelilingnya, ia pun mengatakan “Zeehaa!”. Saki-chan juga perlahan menjadi
Kobayashi Daiki (tertawa). Di tengahitengah itu, kami bergantian bernafas sesuai
giliran. Namun kami ingin memberi penampilan terbaik untuk para producer yang
mendengarkan. Berkat adanya Aslan, kami bisa menyampaikannya dengan sangat
baik. Semuanya saling mendukung.
---Kekuatan
ikatan Café Parade sungguh terasa, ya. Kalau begitu, pertanyaan terakhir. Apa
daya tarik SideM?
Selalu dekat dan ada di sisi kita. Kita dapat merasakan kenyataan bahwa mereka juga ada di kehidupan sehari-hari kita. Tentu saja, ini adalah fiksi yang diperankan, tapi menurut saya para Producer merasakan seperti itu. Saat susah dan sedih, mereka ada di samping kita. Mereka adalah sosok spesial seperti itu. Itulah daya tariknya. Para Idol SideM bukanlah dua dimensi. Mereka adalah orang yang benar-benar ada. Karenanya, ini tidak terasa seperti fantasi, melainkan non-fiksi. Mereka adalah pendorong hati semua orang, dengan kata lain Idol yang ada di “MAN no Side” (sisi kita). (Doya!).
***
LisAni Edisi Maret 2022
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(17 Januari 2023)
***


Komentar
Posting Komentar