---Pertama, tolong ceritakan saat Anda mengikuti audisi.
Awalnya
saya dipanggil bukan untuk memerankan Kurono Genbu. Kalau tidak salah, awalnya
(Watanabe) Minori dan (Takajo) Kyoji dari Beit, lalu juga Asselin (=BB II),
(Hanamura) Shoma, (Kamiya) Yukihiro…. Pada hari-h, “Coba baca karakter ini
juga”, dan saya mencoba banyak sekali Idol, salah satu yang terakhir adalah
Genbu. “Kalau begitu, Kurono Genbu juga”, seperti itu. Tipe karakter sepertinya
belum pernah saya perankan sebelumnya, karena itu saat audisi saya mencoba
mengeluarkan suara terendah yang saya bisa, namun mendapat komentar “Sedikit
terlalu muda, ya”. Karena tidak ada respon yang berarti, saya berpikir
“Sepertinya tidak ada kesempatan untuk Genbu...”, kemudian hari berikutnya saya
mendapat berita lolos. Saya dan manajer terkejut. “E?! Genbu!?” begitu.
---Setelah
itu, bagaimana perasaan Anda saat pertama kali mengisi kompilasi untuk Genbu?
Perjalanan
yang cukup menyusahkan. Pokoknya susah. “Tolong buat suara yang
mengintimidasi”, begitu. Intruksinya, “Dari penampilannya ia kuat dan
mengintimidasi, namun tetap ada ciri khas anak SMA”. Ditambah lagi, “Ia yankee,
tapi tetap ekspresikan kepandaiannya”. Karenanya saya melakukan rekaman sambil
meraba sana-sini. Kalau terlalu rendah akan terdengar tua, sedangkan kalau
tinggi akan terdengat lemah, sangat sulit menyeimbangkannya. Selain itu ada
juga perintah, “Saat berbicara dengan Producer, lebih baik jangan terdengar
seperti sedang berbicara dengan wanita”. Juga, “Tidak bagus kalau terlalu baik,
jadi coba bicara dengan mengerutkan alis”.
---Ada
banyak sekali arahannya, ya.
Itu
benar. Arahannya bermacam-macam, jadi sangat sulit untuk menyesuaikannya, tidak
hanya saat pertama kali rekaman, setiap kali melakukan kompilasi saya
kesusahan, dan itu sangat membekan di kenangan saya.
---Kalau
begitu, bagaimana impresi Anda saat pertama kali merekam lagu sebagai Genbu?
Sama
sulitnya dengan saat kompilasi. Kunci suara saat bicara maupun bernyanyi itu
kan berbeda. Suara saat menyanyi juga biasanya lebih tinggi. Dengan begitu,
saya tetap ingin menjaga kualitas suara saat bernyanyi nada tinggi, namun saat
meninggikan suara, saya mendapat feedback, “Yang barusan sepertinya kepandaiannya
kurang”. Sama seperti halnya saat rekaman kalimat. Rasanya menjadi seperti
tersangkut di tengah banyaknya syarat agar mencapai keseimbangan itu. “Coba
keluarkan kekuatannya, namun dengan pandai”, “Terdengar mengintimidasi, tapi
jangan lupa poin siswa SMA yang muda…”. Saya melakukan rekaman dengan bolak
balik mencoba mengekspresikan itu. Terutama “DRIVE A LIVE”. Saat lagu lain,
“Lebih bersemangat tidak apa-apa, lho” saya mendapat arahan begitu, namun saat
“DRIVE A LIVE”, saya mendapat komentar “Jangan keluarkan ekspresi”. Saya ingat
saa menyanyi dengan perasaan seperti memasukkan benang ke lubang jarum. Sedikit
saja saya memasukkan perasaan, “Tolong jangan masukkan perasaan, bernyanyilah
dengan lebih datar”.
---Genbu
bersama Kyoji dan Koron Chris dipilih untuk mewakili SideM dan menyanyikan
Image Song dari IDOLM@STER Series 2021 “VOY@GER”, ya.
Mengenai
“VOY@GER” itu pertama kalinya saya membawakan rapp part sebagai Genbu. Pertama,
Genbu akan memulainya dari pertanyaan “Apa itu Rapp?” dengan begitu saya bisa
membayangkannya, namun karena saya sendiri belum pernah melakukannya, ini cukup
sulit. Daripada “Mendekatkan Rapp dengan suara Genbu”, “Orang-orang yang
melakukan rapp melakukannya dengan perasaan seperti ini, ya” dengan menempelkan
image seperti itu pada Genbu, saya membuatnya dengan berkonsultasi
bersama director. Sambil merekam frasa satu per satu, “Ini kurang keren untuk
rapp”, “Pada take ini terlalu seperti rapper”, kami membicarakan hal-hal
seperti itu dan menelusuri keseimbangan yang tepat. Mengenai bagian lagunya, 3
orang yang terpilih kali ini mempunyai kepribadian inteli, saya juga
tenang karena melodinya berkisar pada kunci pria, dan karena mengacu pada peran
yang cool, saya membawa image inteli dan cool, lalu karena
Genbu adalah yang termuda di antara ketiganya, saya juga menyanyikannya dengan
pribadi yang muda.
---Selanjuttnya,
tolong ceritakan saat pertama kali Anda berdiri di panggung sebagai Idol SideM.
Itu
saat event perilisan “THE IDOLM@STER SideM ST@RTING LINE -09&10”. Di Live
House berkapasitas ratusan orang, dan para Banchou-san menonton kami dengan
berdiri, namun waktu itu adalah kali pertama saya menyanyi dan menari di
hadapan orang sebanyak itu, jadi saya cukup cemas karena “Aku akan menyanyi di
depan banyak orang seperti ini”. Kami melakukannya bersama Café Parade, jadi
kami sering beraktivitas bersama dan menjadi akrab. Kami sangat akrab sampai
pergi makan bersama atau berkumpul dan bermain saat hari libur, sekarang pun
masih terasa seperti unit kakak adik.
---Episode
yang menyenangkan, ya.
Ngomong-ngomong,
MC saat event perilisan adalah Uchida Yuuma, namun kami seenaknya sendiri dan
bilang, “Kalian sungguh menarik, jadilah bagian kami”, dan dia tertawa masam.
Sekarang pun saya merasa ada ikatan spesial dengan anggota event perilisan
waktu itu, dan sekarang pun saya merasa senang saat berkumpul. Live event
perilisan itu sendiri, hanya terasa sesaat setelah dimulai. Itu berakhir dalam
sekejap mata sampai terasa sedih, mungkin karena saya melakukannya sekuat
tenaga, tidak ada memori yang tersisa selama acara berlangsung. Sebegitu tidak
sadarnya. Setelah penampilan siang selesai, saya merasa sangat lelah. Yang lain
juga terlihat lelah. Saya sampai membatin, “Aku harus melakukannya sekali
lagi!?”, dan tak begitu lama kemudian, ada intruksi “Tolong segera
bersiap-siap”, dan “E!? sudah waktunya!?”, selama saya membatin seperti itu,
tahu-tahu sudah berakhir.
---Kalau
begitu, tolong ceritakan “momen tak terlupakan” selama melakukan Live
anniversary.
Itu
adalah saat pembukaan “THE IDOLM@STER SideM 3rd LIVE TOUR ~GLORIOUS
ST@GE!~” dimana seluruh anggota berdiri di panggung. Saat pertama mendengarnya,
saya membatin, “E, hal itu bisa diwujudkan!?”. Hari itu, saya tidak bisa
melupakan sosok 46 orang yang berbaris pada penampilan lagu keseluruhan, saya
juga tidak lupa saat membatin “Bagaimana sebaiknya aku menari kalau begini?”
karena atas panggungnya terasa berderik. Semuanya sangat berhati-hati, karena
salah selangkah saja, tidak bisa masuk lagi (tertawa). Pemandangan saat
semuanya berbaris itu tak bisa saya lupakan, menurut saya banyak juga
Banchou-san yang tidak dapat melupakan momen itu. Itu adalah pemandangan ajaib.
Karena banyaknya orang, saya hanya membawakan 1 lagu unit, namun Live itu
sendiri berjalan sekitar 4 jam, waktu yang sangat lama (tertawa). Namun di
backstage semuanya juga menonton lewat monitor, dan saat setiap unit keluar,
semuanya ikut menyoraki, menyemangati, jadi waktu menunggunya pun terasa ramai
dan menyenangkan. Acara yang sungguh membekas dalam kenangan.
---Kalau
begitu, pertanyaan terakhir. Apa daya tarik SideM?
Saat SideM dimulai, kami juga pertama kali berdiri di depan semuanya, dengan kata lain sama-sama memulai, sekarang pun masih terasa belum sempurna. Kami dan para Idol terus berkembang, dan kami dapat melakukannya dalam waktu lama sehingga terasa suatu kestabilan. Di tengah itu, aplikasi game baru dikeluarkan, dan unit baru, C.FIRST juga diperkenalkan, saat itu saya merasa semuanya di-reset hingga ke tempat yang tak terjangkau. Rasa berdebar karena belum sempurna itulah daya tarik SideM. Ini adalah konten yang akan berubah menurut dukungan Banchou-san, disitulah artinya kekuatan Banchou-san dibutuhkan. Dan seperti itulah, karena Banchou-san yang mengatur, semuanya akan berubah tergantung produksi karya seperti apa yang dilakukan, itulah daya tarik terbesar SideM.
***
LisAni Edisi Maret 2022
Diterjemahkan oleh: Nisrina AF
(16 Januari 2023)
***


Komentar
Posting Komentar