Part 1: Aliansi Pemandian!
--Akhir
tahun di akademi.
Jitte:
Ugh…. Hari ini juga dingin, ya. Di hari seperti ini aku merindukan pemandian
Jepang….
Jitte:
Merendamkan tubuh di air yang hangat…. Aah, membayangkan yuzu bath
begitu mantap…!
Jitte:
Tapi…. Meski di Inggris juga cukup dingin, kenapa di asrama ini tidak ada bathub,
ya….
Like
Two: …Ah, disitu rupanya. Paman Jitte, sini bentar.
Jitte:
Ada apa, Like Two?
Like
Two: Udah, sini bantuin.
Jitte:
Mu…? Bantu…?
Jitte
yang mengikuti Like Two akhirnya menyadari bahwa ada truk pengiriman barang
yang berhenti di depan gerbang utama.
Like
Two: Maaf, lama.
Kurir:
Tidak apa-apa. Ini berat, jadi hati-hati. Tolong tanda tangan penerimanya
disini.
Like
Two: Ya.
Setelah
tanda tangan, kurir itu menyerahkan barang yang besar kemudian pergi.
Jitte:
Like Two, ini sebenarnya apa? Ini cukup besar….
Like
Two: Bathub yang kubeli untuk kecan—kesehatan. Sistem pemanas airnya
menggunakan kayu bakar, paling banyak bisa muat sekitar 4 orang.
Jitte:
Ooo…!
Like
Two: Kudengar shower saja sudah cukup buat kebersihan, tapi dengan berendam air
panas, sirkulasi tubuh jadi lebih baik, bisa menghilangkan lelah juga.
Jitte:
Benar…! Itu benar!
Jitte:
Akhir-akhir ini aku juga sangat ingin berendam…! Memang di periode yang dingin
begini, shower saja tidak cukup, kan!?
Like
Two: Be-benar…. Kalau begitu, ngga perlu basa basi. Kalau mau bantu angkut bathub-nya,
paman Jitte juga boleh pinjem. Gimana?
Jitte:
Be-benarkah!? Tentu saja mau!
Like
Two: Yosh, deal. Kalau gitu, ayo angkut ini ke sisi kolam renang.
Jitte:
Roger! Demi berendam, akan kulakukan apapun!
Jitte:
Yoisho…. Yoisho….
Like
Two: Disitu jalannya agak miring, hati-hati.
Jitte:
Oh, terima kasih, Like Two.
Jitte:
Ngomong-ngomong, bagaimana kau membeli ini? Barang seperti ini sepertinya cukup
mahal….
Like
Two: Aku beli pakai uang tabungan dari kerja praktek.
Jitte:
Like Two pandai berhemat, ya…! Kalau aku, begitu ada barang yang menarik, aku
langsung membelinya.
Like
Two: Kalau emang pengen atau butuh, ya tinggal beli aja, kan?
Jitte:
Hehe, aku senang kau berkata begitu!
Like
Two: Kayaknya sekitar sini aja. Ayo turunkan. Tu, wa….
Jitte:
Hup….
Jitte:
Disini kita tak perlu khawatir dengan pengairannya, selain itu akan terasa
seperti pemandian terbuka, ya!
Like
Two: Nah… langsung kita isi aja airnya. Paman Jitte juga siapin baju renangnya.
Jitte:
Baju renang? Di pemandian?
Like
Two: Mana mungkin telanjang di tempat kek gini kan…!
Jitte:
I-kau benar….
Jitte
menyalakan api, Like Two menyalurkan air dari saluran kolam renang, bathub-nya
pun mulai terisi air panas.
Jitte:
Ya, sepertinya cukup!
Like
Two: Kali ini, ngga perlu bath salt…. Masuk!
Like
Two: Fuu…. Rasa capekku hilang…! Ayo, Jitte juga masuklah.
Jitte:
Kalau begitu, permisi….
Jitte:
Kuu~~…. Tubuhku mulai terasa hangat~~! Pemandian terbuka memang mantap!
Arisaka:
…. Jitte dan Like Two, sedang apa?
Like
Two & Jitte: Arisaka!?
Arisaka:
Like Two dan Jitte diam-diam berendam…. Arisaka juga mau.
Hachikyu:
Ooi, Arisaka. Ubi bakarnya dah jadi. Kamu ngapain….
Hachikyu:
--Tu, apa ini!? Bukankah ini pemandian!?
Murata:
Pemandian di tempat seperti ini…. Akademi ini tidak buruk juga. Hohoho.
Like
Two: Uwa…. Ketahuan…. Orang Jepang tu punya bathub sensor, ya?
Jitte:
Hahaha, semuanya mengidamkan pemandian air panas, ya.
Part 2: Rileks dengan Aroma yang Harum
---Suatu
pagi di asrama.
Like
Two: Ooi, Jitte. Aku masuk ya.
Like
Two: Buku yang kupinjem kemarin….
Like
Two: …EE!?
Saat
Like Two masuk ke kamar Jitte, ia melihat Jitte dan Cutlery tidur bersama.
Jitte:
M…? Eh, Like Two…. Ada apa?
Like
Two: Itu pertanyaanku! Kenapa kalian tidur bareng?
Jitte:
…E?
Cutlery:
Ugh…. Ribut sekali pagi-pagi….
Jitte:
Aa…. Ini aku bisa jelaskan…!
Jitte:
Semalam, itu…. Karena beberapa alasan, sepertinya Cutlery jadi tidak bisa
tidur. Lalu ia datang kemari.
Like
Two: (…Oh iya, kayaknya aku pernah dengar kalau dia kadang-kadang suka mimpi
buruk).
Cutlery:
…Habisnya Michael ngga mau bangun. Kupikir kalau Jitte pasti bangun.
Jitte:
Biasanya aku juga tertidur pulas, tapi syukurlah kemarin masih bangun. Lalu
saat mengobrol di tempat tidur, aku juga jadi mengantuk dan tertidur….
Like
Two: Ha…. Begitu rupanya. Aku paham situasinya, tapi pergi ke ruang lain habis
lampunya dimatikan tu melanggar peraturan, lho. Kalau ketahuan jalan-jalan gitu
bisa dimarahi.
Jitte:
Um…. Tapi, tidak bisa tidur itu juga menyusahkan, bukan? Akan bagus jika ada
cara agar bisa tidur pulas, ya.
Jitte:
Oh ya, kalau tidak salah Marks membuatkan teh herbal untuk Master yang bisa
membantu agar tidur pulas, ya. Mungkin dia mau membaginya sedikit.
Cutlery:
…Aku, belum pernah nyeduh the sendiri. Jitte lebih pandai kan? Bawakan untukku
saat malam.
Like
Two: Kalau gitu sama aja, kan.
Jitte:
Um…. Yang bisa dilakukan Cutlery sendiri….
Jitte
& Cutlery: ….
Like
Two: …Gimana kalau buat aroma candle yang bisa bikin tidur pulas?
Jitte:
Aroma dan, lilin…? Maksudmu lilin yang punya aroma yang enak, ya. Itu ide
bagus!
Like
Two: Oi, Cutlery. Kalau cuma nyalain api kau bisa kan? Kau kan bukan bocah.
Cutlery:
Jangan mengejekku! Tentu saja aku bisa!
Jitte:
Ya, ya. Kalau begitu lain kali ayo kita coba buat aroma candle!
---Beberapa
hari kemudian.
Cutlery:
…Terus, kenapa kau juga ikut?
Like
Two: Ha? Suka-suka dong, lagian ini ideku. Lagian aku juga mau lilin buat bathtime-ku
sendiri.
Jitte:
Pasti lebih menyenangkan membuatnya bersama-sama, Cutlery. Terlebih, yang
paling tahu cara pembuatannya kan Like Two.
Like
Two: Kalau gitu, ayo mulai. Pertama, kukus dan lelehkan lilinnya.
Cutlery:
Fuun, ternyata lebih mudah meleleh dari dugaanku, ya. Ini mulai mendidih,
selanjutnya gimana?
Like
Two: Campurkan carrier oil ini. Kalau cuma lilin, nanti jadinya keras,
selain itu aku baca di buku ini juga membantu biar mudah kebakar.
Like
Two: Kusiapin jojoba oil-nya dulu.
Cutlery:
Aku ngga begitu paham, kucoba masukin dulu. Takarannya…. Secukupnya saja kan.
Jitte:
Yang terakhir menambah aromanya, kan! Kudengar dari Marks bahwa Lavender itu
bagus untuk membantu tidur pulas, jadi aku membeli minyaknya.
Like
Two: Hati-hati jangan sampai kebanakan essential oil. Lalu, kayaknya
campurkan jeruk juga bagus.
Cutlery:
Masukkan semuanya sedikit demi sedikit…. Wah, aroma yang bagus! Manis tapi menyegarkan….
Keduanya seimbang.
Jitte:
Benar. Aroma yang menyegarkan tapi juga menenangkan!
Jitte:
Sekarang tinggal mencetak lalu membiarkannya dingin dan mengeras, kan.
Like
Two: Iya, masukkan ini juga.
Cutlery:
…Bunga kering?
Like
Two: Ya. Aku ngambil punya Marks dikit. Kalau ditambah ini, lilinnya bakal jadi
lebih cantik, kupikir bisa nambah aroma juga.
Cutlery:
Wah…. Bagus juga, Like Two.
Jitte:
(A, apa tak apa mengambilnya tanpa izin…?)
---Beberapa
jam kemudian.
Cutlery:
Su…. Sudah jadi!
Pada
sisi luar aroma candle itu, tampak bunga kering yang membuatnya terlihat lebih
indah.
Jitte:
Apa bisa menyala dengan baik, ya…. Ayo kita coba. Ku matikan dulu lampunya….
Cutlery:
Kunyalakan, ya.
Cutlery:
Wah…. Indahnya! Aromanya juga enak…!
Jitte:
Sukses besar, ya! Tidak kusangka ini yang pertama!
Like
Two: Ini lebih bagus dari perkiraanku.
Like
Two: (Nah, dengan ini aku bisa lebih menikmati bath time-ku…!)
Part 3: Hal yang Membuat Hati Berdebar-debar
Like
Two dan dua Kijushi lain yang memenangkan “Pemeringkatan Kijushi” yang diadakan
pada tahun baru, diminta menjadi image model untuk koleksi baru seorang model
terkenal bernama Miyano.
Beberapa
hari kemudian, Master dan ketiga kijushi itu diundang ke acara fashion show
yang memperkenalkan koleksi itu.
Like
Two: Lumayan ramai, ya.
Michael:
…Hei. Aku mau pulang sekarang. Tak masalah kan, Master?
Master:
A) Jangan pulang dulu. B) Fashion show nya baru mau mulai, lho.
Tamu
1: Lihat itu para Kijushi!
Tamu
2: Wa, benar! Gaya mereka bagus…!
Tamu
3: Tolong lihat kemari…!
Like
Two: Haa…. Jadi berisik ya.
Miyano:
Haha…. Maaf. Kali ini Anda sekalian bintang tamunya, biasanya juga banyak
selebriti terkenal yang hadir. Efek dari media juga meningkat, jadi seperti
yang Anda lihat.
Like
Two: Ya, bagus kan kalau pertunjukannya jadi pusat perhatian?
Miyano:
Terima kasih. Nah, mari saya antar ke kursi VIP.
Miyano
mengantar Master dan lain ke kursi terdepan, dimana mereka dapat menonton
pertunjukannya dengan mudah.
Pada
fashion show yang baru saja dimulai itu, dipertontonkan pakaian yang didesain
Miyano dengan Jepang dan Kijushi sebagai inspirasi motifnya, yang tampak
modernistik, namun tetap diwarnai orisinalitas.
Like
Two: (…! Hebat…! Ngga hanya kostumnya, pengaturan panggung dan teknik modelnya
bagus…!)
Michael:
Fufu…. Bagus, ya. Fortissimo yang berkilauan….
Pennsylvania:
…Zzz….
Like
Two: …Oi, Bangun…! Lagian, jangan tidur di tengah pertunjukan hebat kek gini…!
Pennsylvania:
Maaf. Karena gelap dan suaranya keras, rasanya jadi mengan….
Pennsylvania:
….
Like
Two: Dibilangin jangan tidur!!
Miyano:
Pertunjukannya sukses besar berkat Anda sekalian! Terima kasih banyak, para Muse-ku…!
Like
Two: Sama-sama, makasih sudah memperlihatkan tontonan yang bagus. Gimana
bilangnya ya…. Ini pertunjukan bagus yang membuatku bisa merasa tenang dan
tergerak.
Like
Two: Ngga sesederhana polos ataupun mencolok, tapi dari mata orang awam pun
bisa dilihat di pakaiannya terhias sulaman yang kaku, benang emasnya
berkelap-kelip mengikuti cahayanya….
Like
Two: Salah selangkah saja, akan jadi terlalu mencolok, tapi seleramu sungguh
hebat sehingga bisa membuatnya dengan seimbang dan begitu rapih…!
Like
Two: Ya, karena itu polos dan mencolok tidaklah cocok, melainkan hening dan
mengalir. Mungkin seperti wabisabi yang dikatakan paman Jitte? Pokoknya,
hebat—….
Like
Two: (…A.)
Pennsylvania:
….
Michael:
Fumu…. Semangat yang membara…. Apassionate…. Gema yang dapat membuat lagu yang
membara.
Like
Two: …I, itu karena kalian sama sekali ngga bilang kesannya, jadi aku terpaksa
mengatakan itu buat bagian 3 orang. Dah, ayo cepet balik ke akademi!
Pennsylvania:
Fu…. Ya, ayo pulang.
Meitetsu no Houou
Senjyushi
Rhodoknights Card Story
Indonesia Translation
Diterjemahkan
oleh: Nisrina AF
(07 Januari 2023)
Komentar
Posting Komentar