Kikuchi Takeru (IDOLM@STER SideM Cast Interview)

 

(Source: MyAnimeList)



---Pertama, tolong ceritakan saat Anda mengikuti audisi IDOLM@STER SideM (SideM).

Pertama saya mengikuti tape audition untuk Aoi Yuusuke, lalu setelah itu saya dipanggil untuk mengikuti studio audition. Awalnya saat lolos tahap pertama saya langsung, “Yosha!” dipenuhi semangat seperti itu, namun rupanya saya dipanggil untuk peran Nekoyanagi Kirio. “Ternyata bukan Yuusuke, ya”, lalu saat melihat dokumen Kirio untuk pertama kali, saya ingat betapa terkejutnya saya, “Apa!? Apaan Idol ini!?” (tertawa). Saya berpikir karakternya sangat kuat, lalu saya berusaha sebaik mungkin untuk memerankannya, setelah mencobanya sekuat tenaga, saya diberitahu, “Kalau ada Idol lain yang ingin Anda coba (perankan), silahkan coba saja”. Saat itu saya hanya membawa naskah Kirio dan Yuusuke, jadi saya mencoba memerankan Yuusuke. Itu juga termasuk studio audition pertama saya, jadi saya benar-benar gugup. Saat menerima pemberitahuan bahwa saya diterima, air mata saya langsung turun dan saya jatuh berlutut. Ternyata orang juga bisa menangis dengan dramatis seperti di anime, ya (tertawa). Saat ini pun saya masih ingat dengan jelas, bersamaan dengan perasaan senang karena mulai sekarang saya akan terikat dengan Idol itu, ada juga beban yang terasa, namun karena ini juga rangkaian takdir, pokoknya ayo berusaha sekuat tenaga!

---Bagaimana dengan waktu pertama kali Anda melakukan kompilasi sebagai Yuusuke?

Saya itu pemalu dan tidak pandai berkomunikasi dengan orang lain, sangat berkebalikan dengan Yuusuke yang periang. ‘Bagaimana sebaiknya saya memerankan Idol yang begitu riang dan apa adanya, serta menggunakan “lari sekuat tenaga” sebagai mottonya, agar bisa tersampaikan dengan benar, ya?’ saya berulang kali membaca data dan skripnya, saya menerima semangat dari Yuusuke yang tergambar disitu, dan secara alami saya juga merasa terdorong olehnya. Bagaimana perasaan Yuusuke juga penting, namun saya juga sering memerankannya dengan memikirkan bagaimana saya sendiri mengekspresikannya dikala merasa senang. Menurut saya, mengekspresikan keceriaan saya sendiri, lalu menghubungkannya dengan perasaan Yuusuke dengan baik juga penting. Pertemuan dengan Yuusuke telah membangun pondasi saya sebagai pelakon.

---Setelah memerankan Yuusuke, menurut Anda, ia karakter yang seperti apa?

Menurut saya dia anak yang apa adanya, dan hanya dengan berada di situ, ia memberi keceriaan ke orang-orang di sekitarnya. Ia suka sepak bola, juga suka menggerakkan tubuhnya, sebagai Idol ia juga punya kemampuan untuk mengejutkan orang-orang. Tapi hal itu tak bisa dilakukan sendiri, melainkan karena ada sosok adik, (Aoi) Kyosuke, ia bisa menjadi ceria seperti itu. Pada game “IDOLM@STER SideM GROWING STARS” (Saisuta), juga diperlihatkan sisi lain Yuusuke sebagai Idol yang punya kecemasan mengenai saudaranya. Sebagai kakak, Yuusuke memikirkan bagaimana membuat adiknya ceria. Menurut saya pribadi, Yuusuke yang berusia 18 tahun itu di dalamnya masih lebih muda, sekitar 16 tahun, dan saya memainkannya seperti itu, namun saat melihat sosoknya yang sungguh memikirkan adiknya, memang tak salah lagi ia seperti berusia 18 tahun. Menurut saya karena kebiasaannya sebagai kakak yang punya adik seumuran itulah, sosok 18 tahunnya itu biasanya terlihat di panggung.

---Apakah Anda merasa bahwa Yuusuke memberi pengaruh pada diri Anda?

Ya, saya sangat merasakannya. Ia memberi saya banyak “hal baru”. Yuusuke serta konten SideM memberi banyak pengalaman pertama bagi saya, dan karena pengalaman itulah saya dapat terus melannjutkan profesi seiyu seperti sekarang ini. Selain itu, kalau tidak bertemu Yuusuke, mungkin tensi nada bicara biasa saya akan lebih rendah (tertawa).

---Tolong ceritakan rekaman pertama Anda sebagai Yuusuke.

Rekaman pertama adalah “DRIVE A LIVE”, dilanjutkan dengan rekaman lagu unit, namun ini pertama kalinya saya mengikuti rekaman sebagai seorang karakter, malah secara keseluruhan ini rekaman pertama saya. Saya sangat cemas memikirkan bagaimana caranya bernyanyi sebagai karakter, dan pada awal menyanyi saya tidak bisa menangkap ciri khas Yuusuke. Namun yang bisa saya lakukan bukanlah bernyanyu sebaik mungkin, melainkan membayangkan dengan perasaan seperti apa Yuusuke menyanyikan lagu itu, dan hanya dengan cara itu saya bisa menampilkan Yuusuke. Karenanya, “Karena ini Yuusuke, ia akan memasukkan kekuatan pada kata-kata begini”, atau “Ayo nyanyikan dengan kuat pada poin yang ingin ditonjolkan”, atau “Jangan sampai keceriaannya hilang”, saya memikirkan berbagai hal semacam itu. Keceriaan itu sendiri ada berbagai macam tipe, dan karena menurut saya Yuusuke cenderung ke arah sporty, saya menyanyi sambil memikirkan bagaimana cara mengekspresikan itu.

---Mengenai ciri khas Yuusuke, apakah ada lagu yang terasa paling pas untuknya?

“LEADING YOUR DREAM”. Lagu ini terasa ceria dan keren. Dengan kekerenan anak laki-laki 18 tahun sebagai dasarnya, saya mencoba memadukan keceriaan dan keimutan Yuusuke, “LEADING YOUR DREAM” dapat dengan mudah mengantarkan semua itu. “Saya cukup melakukannya seperti ini!” saya telah memikirkan berbagai cara untuk lagunya, dan tidak ada lagu yang tidak membuat saya berpikir terlalu keras selain lagu ini.

---Lalu, tolong sebutkan lagu yang membuat Anda merasa menemukan sisi baru Yuusuke.

“AFTER THE RAIN”. Arah lagu ini cukup berbeda dengan lagu-lagu lainnya. Selama inisaya menyanyikan lagu yang terasa seperti antara pelatih dan supporternya, namun lagu ini adalah lagu mereka sebagai W. Saya harus mengekspresikan perasaannya terhadap Kyosuke, dan itu tidak terbatas hanya pada keceriaan yang biasanya, menurut saya ini lagu yang penuh ekspresi perhatiannya, karenanya ini menjadi salah satu lagu yang menantang bagi saya.

---Apakah saat menyanyi Anda mencoba membawa kesinkronan dua kembar itu?

Dulu saya pernah membahasnya dengan pemeran Kyosuke, Yamaya (Yoshitaka)-san. Pada dasarnya kami tidak pernah rekaman bersama, kita lihat siapa dulu yang rekaman, dan karena ternyata Kyosuke yang duluan, saya mendengarkannya dan mendapat gambaran, “Dia bernyanyi seperti ini”, atau “Pendekatannya seperti ini, ya”, namun Yuusuke adalah Yuusuke, dan Kyosuke adalah Kyosuke, karenanya di tengah jalan pun akhirnya saya bernyanyi mengesampingkan kekhasan kembar itu, dan akhir-akhir ini pun saya tidak begitu mempedulikan kekhasan atau sinkronisasinya. Namun anehnya itu tetap cocok. Saya sendiri membatin “Eh? Ini aku yang menyanyikannya?” saat mendengarkan lagu W, segitu sinkronnya dengan Kyosuke, kalau begini hasilnya, lebih baik Kyosuke dan Yuusuke tetap menyanyi dengan gaya masing-masing seperti ini sambil menaikkan sinkronisasinya. Banyak orang yang mengatakan, “Rasa (bahwa mereka) kembar meningkat”, dan saya pun senang karenanya.

---Sampai saat ini Kikuchi-san telah berpartisipasi pada banyak LIVE, tolong beritahu Stage SideM yang membuat Anda membatin “Yang seperti ini ternyata ada, ya”, dan begitu membekas di kenangan Anda.

Itu saat tampil “LisAni! LIVE 2019”, penampilan band sebelumnya sungguh hebat. Saya sampai membatin, “Apa benar tidak apa-apa?” (tertawa). Saya ingat kami berdua (dengan Yamaya-san) bertekad “Jangan sampai kalah dengan suara band ini”. Penampilan 2 orang itu berbeda dengan unit 3 atau 5 orang, jika tidak memikirkan plotting panggung maka akan terlihat sangat kecil, dan kami memikirkan di bagian tertentu ayo bergerak lebih banyak dan lebih detail, namun pada akhirnya waktu itu kami tak begitu memikirkannya.

---Kalau begitu, pertanyaan terakhir. Menurut Anda, dimanakah daya tarik SideM?

Bagi saya, kata “Hubungan” terasa sangat penting. Mereka adalah Idol yang bergabung dengan berbagai macam alasan, dan meereka melampaui banyak hal, namun menurut saya mereka tidak berkembang sendirian. Rekan satu unit dan 315Production (315Pro), lalu Producer dan para fans yang mendukung, keberadaan mereka mendukung terbentuknya cerita, dan sambil merasakan itu bersama, karya ini mendukung pertumbuhan dan mengantarkan senyuman pada diri sendiri. Saya akan senang bila para pelatih, Producer, dan para supporter terus mendukung dengan perasaan itu, serta terus mengikuti perkembangan 315Pro.


***

LisAni Edisi Maret 2022

Diterjemahkan oleh: Nisrina AF

(11 Januari 2023)

***

 

Komentar